Mohon tunggu...
Tatya OsyaAtyang
Tatya OsyaAtyang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 22107030047

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lukisannya Bisa Jadi Muncul dan Bergerak? Art Exhibition Trip: Age Quod Agis

23 Mei 2023   07:08 Diperbarui: 23 Mei 2023   07:55 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret para pengunjung yang berkerumun di lukisan Roadyn, Sumber: Dokumen Pribadi

Hallo Kompasianers, Tau gak sih kalo perkembangan teknologi tidak hanya mempengaruhi bidang kehidupan sosial saja namun saat ini juga sudah merabah sampai ke bidang seni juga. Mungkin kalian sudah tidak asing dengan sebuah lukisan, Yup sebuah karya dua dimensi yang hanya bisa kita lihat satu arah. Tapi bagaimana jadinya  jika lukisan tersebut bisa muncul dan bergerak?

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Hal tersebut bisa kalian lihat pada acara pameran yang diadakan pada Jogja Gallery dengan alamat JL. Pekapalan No.7, Prawirodirjan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pameran seni ini diadakan oleh Liquid Colour community dengan judul Pameran Seni Visual ‘Age Quod Agis'. Kata ‘Age Quod Agis’ sendiri memiliki arti yakni “Keluar dari rintangan kreasi seni yang kerdil.  

Pameran ini dadakan selama 11 hari, mulai dari tanggal 16 – 27 Mei 2023. Acara dibuka setiap hari Senin hingga Minggu, mulai dari pukul 10.00 – 18.00 WIB dan berlaku jam Istirahat  pukul 12.00 – 13.00 WIB. Hanya dengan tiket seharga 20k per orang, Kalian bisa masuk kedalam sebuah pengalaman art exhibition yang mungkin belum pernah kalian rasakan sebelumnya.

“Pameran ini diadakan oleh kelompok Liquid Colour yang beranggotakan  4 seniman yang beraliran seni realistic dengan memasukkan deformasi dan memadukan elemen dan metaphor lain.” Ucap Choerodin Roadyn salah satu peserta pameran.

Pameran Ke 12 yang diadakan kelompok Liquid Colour kali ini mengangkat konsep perkembangan sebuah karya seni lukis  yang akan terus berjalan sesuai nilai spiritual dan pemikiran pelukisnya . Bisa dilihat dari karya seni lukis  yang ditampilkan kebanyakan memuat volume dalam karyanya. Hal ini juga berkesimbungan dengan konsep yang dijelaskan sebelumnya.

Saat sebelum kalian masuk kedalam gallery,kalian akan diminta untuk mengisi gform sebelum melakukan pembayaran tiket. Saat kalian masuk kedalam, 50an karya seni siap menyambut  kedatangan kalian dan akan menyuguhkan kamu dengan berbagai macam jenis karya seni yang akan memanjakan jiwa seni kalian mulai dari Lukisan, Patung, hingga Lukisan yang bisa bergerak . Iya bergerak, Salah satu karya dari  Choerudin Roadyn yang berjudul Gugur Gulita #1 ini mencoba menghadirkan sebuah karya yang tidak biasa, pasalnya ia membuat sebuah lukisan yang bisa muncul dan bergerak. Hal ini bisa kalian lakukan dengan meng-scan barcode yang sudah disediakan lalu kalian akan dibawa ke filter Instagram dan dari situ kalian akan melihat keajaiban.

Sebuah konsep menarik yang dilakukan Roadyn ini ternyata terjadi dengan tidak sengaja. Ia menceritakan “ Awalnya temam teman saya kan pada ingin mengeluarin karya 3D, karena melihat waktu yang sangat sempit karena kami hanya memiliki waktu persiapan 6 bulan dan nggak mungkin kalau dengan waktu 6 bulan saya bisa menyelesaikan patung 3D serta menyelesaikan karya lukisan, Akirnya saya memutuskan untuk mengeluarkan karya 3D tapi berupa digital. Sungguh menarik hanya karena kebetulan justru menciptakan sebuah ide yang diluar dugaan.

Potret para pengunjung yang berkerumun di lukisan Roadyn, Sumber: Dokumen Pribadi
Potret para pengunjung yang berkerumun di lukisan Roadyn, Sumber: Dokumen Pribadi

Sebuah Karya digital ini ternyata menarik banyak minat para anak muda yang penasaran. Hal ini pun diluar ekspektasi kelompok Liquid Colour. Sempat terjadi ledakkan pengunjung  pada hari Minggu tanggal 21 kemarin, tercatat kurang lebih 1400 penngunjung datang dalam sehari. Antrian yang sangat panjang sempat terjadi, namun kondisi saat saya tadi berkunjung sudah mulai mereda dan tidak begitu ramai, jadi kalian jangan khawatir untuk capek capek mengantri.

Dari hasil pengamatan terhadap pengunnjung, kebanyakan yang datang merupakan para anak muda. Kebanyakan mereka tertarik dengan karya buatan Roady tadi. Mereka berbondong bondong mengabadikan foto dengan karya Lukisan digital milik Roadyn. Tidak bisa dipungkiri karya ini menjadi salah satu yang menonjol dalam kesempatan pameran kali ini karena keunikannya . Salah satu pengunjung yang saya wawancarai menuturkan “ kebetulan saya diajak teman untuk melihat acara ini jadi saya iyakan saja, kebetulan saya belum pernah mendatangi acara pameran sekaligus ini menjadi pertama kalinya saya mendatangi pameran dan Saya juga tertarik untuk datang karena ingin melihat salahsatu lukisan yang bisa gerak.” Saya sendiri yang sudah sering datang ke sebuah pameran seni sedari kecil pun ikut terkagum dengan karya yang ditampilkan, karena saya baru pertama kali melihat sebuah konsep yang beda dari yang lainnya. Selain karya digital milli Roadyn, masih banyak lagi karya karya menarik yang patut kalian lihat.

Kegiatan pameran yang dilakukan oleh kelompok Liquid Colour sudah berjalan selama 12 tahun dan dimulai pada tahun 2016 . Kelompok mereka  rutin mengadakan sebuah pameran sekali setahun. " Kita pameran pertama kali di jogja , di daerah kecamatan kasihan, setelah itu kita juga pernah ke Bentara Budaya Yogyakarta, ke Magelang juga pernah, sampai ke Jakarta juga." Ucap Roadyn.

Pameran di Jogja Gallery kali ini menjadi yang kedua kalinya bagi kelompok Liquid Colour. Jogja Gallery sendiri sudah berdiri sejak 1929 dan sudah ikut memamerkan karya karya para seniman di indonesia. Selain Jogja Gallery, masih banyak lagi galeri seni yang bisa kalian kunjungi di jogja. Seperti Taman Budaya Yogyakarta, Pendhapa Art Space, Jogja Nasional Museum, Bentara Budaya Yogyakarta, dan masih banyak lagi. Mengingat Yogyakarta adalah kota budaya maka tidak heran perkembangan budaya dan seni para seniman jogja semakin berkembang dengan pesat.

kita  juga bisa belajar dari pengalaman Roadyn bahwasannya sebuah keadaan yang mendesak itu justru akan membuat kita berfikir lebih keras dan membuat kita berkembang.

Foto Saya, Sumber: Dokumen Pribadi
Foto Saya, Sumber: Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun