Mohon tunggu...
Tatya OsyaAtyang
Tatya OsyaAtyang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 22107030047

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Nasib Anak Kos di Tengah Gempuran Ngabuburit dan Ajakan Bukber

5 April 2023   20:01 Diperbarui: 5 April 2023   20:25 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Marhaban ya ramadhan Kompasianers, bulan yang sudah kita nanti nantikan selama satu tahun sudah tiba nih, tepatnya jatuh pada tanggal 22 Maret 2023 lalu dan Tahun 1444 hijriah. 

Bulan yang dimana Al Quran pertama kali diturunkan. Bulan yang terdapat malam yang lebih baik daripada seribu tahun. Bulan yang didalamnya penuh dengan berkah dan rahmat ini terkenal dengan umat muslim yang berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam dengan menahan segala nafsu .

Selain berpuasa, kalian pasti sudah tidak asing pada bulan ini  dengan kegiatan ngabuburit dan buka bersama yang keduanya selalu ikut menyertai pada setiap bulan ramadhan berlangsung. 

Tradisi buka bersama dan ngabuburit pada Bulan Ramadhan tahun ini terlihat begitu meriah jika dibandingkan dengan  dua sampai tiga tahun lalu yang mana pada saat itu Covid 19 masih menghantui masyarakat Indonesia dan kegiatan bukber masih dilarang.

Bukber atau buka Bersama adalah sebuah tradisi yang sudah biasa dan mendarah daging pada masyarakat indonesia pada saat bulan Ramadhan berlangsung. Bukan hanya diikuti oleh masyarakat muslim, namun ikut dirayakan juga oleh non muslim yang serta kecipratan oleh ajakan ajakan bukber. Tujuan bukber sendiri biasanya dilakukan untuk kegiatan reuni dengan teman yang sudah lama tidak bertemu dan menyambung Kembali tali silaturahmi.

Biasanya ajakan untuk buka bersama datang dari teman sepantaran hingga teman kita SD dulu. Meskipun sering kita rasakan kalau bukber hanyalah sebuah wacana yang tidak pernaah benar benar terlaksana. Banyak orang yang berpendapat bahwa reuni yang berkedok buka berasama itu hanya ajang untuk pamer kekayaan dan pencapaian, lebih ironinya bahkan ada orang yang membuka penyewaan Vespa Metic untuk orang orang yang ingin bukber lhoo.

Ngabuburit, Istilah Ngabuburit berasal dari Bahasa Sunda yang berasal dari kata "Ngalantung Ngadangoan Burit" dengan makna yang berarti "Menunggu dan bersantai sebelum matahari terbenam". Orang orang Indonesia biasanya menghabiskan waktu ngabuburit dengan membaca Al- Quran, berburu takjil, maraton film, mabar, nongkrong bersama teman, hingga olahraga. Pada bulan yang berkah ini juga sering muncul Pasar Ramadhan yang menjual berbagai takjil menarik.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

 Maraknya tradisi pasar Ramadhan menjadi destinasi favorit bagi orang orang yang sedang mencari takjil, mulai dari yang paling terkenal di jogja yakni KRJ atau Kampung Ramadhan Jogokariyan, Pasar Sore Ramadhan Kauman, Pasar Ramadhan Pakualaman, Lembah UGM, dan masih banyak lagi. 

Beberapa kampung Ramadhan juga menyediakan takjil untuk berbuka secara Cuma Cuma, misalnya pada Kampung Ramadhan Jogokariyan yang setiap harinya menyediakan 3000 porsi takjil gratis, takjil itu disediakan langsung oleh masjid jogokariyan.

Terus gimana nih kalian para anak Kos? Udah pada dapet undangan buat bukber belum? Atau udah ada rencana ntar ngabuburit mau ngapain?

Jika dilihat dari segi ekonomi, yang mana mungkin anak kos lebih memikirkan tentang pengeluaran yang efisien atau sesuai kebutuhan daripada untuk kesenangan saja. Jika dengan adanya kegiatan berbagi tajkjil gratis di bulan Ramadhan yang pernuh berkah ini apakah akan mempengaruhi bagaimana pengeluaran anak kos?. Dan bagaimana tanggapan para anak kos di tengah gempuran ajakan bukber dan tradisi ngabuburit?

Dzul adalah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga sekaligus merupakan anak kos yang tinggal sendirian di Yogyakarata. 

"Bagaimana perasaanku jika ada yang ngajak saya buat buka Bersama? 

Saya sebagai anak kos, jika ada agenda bukber yang akan diadakan, saya perlu memikirkan berbagai pertimbangan seperti jumlah uang yang ada di kantong, masih ada apa nggak. Karna saya sebagai anak kos yang tinggal sendirian perlu berhemat dengan uang makan agar bertahan hingga akhir bulan, ya meskipun ada banyak manfaat dalam acara bukber, tapi yakin tuh agenda bukber bukan cuman wacana doang? HAHA" Ucap saudara Dzul.

Dari ucapan saudara Dzul diatas menunjukkan bahwasannya anak kos cenderung berpikir lebih Panjang jika ada ajakan unutk buka bersama. Kita mungkin yang bukan bagian dari anak kos tidak  begitu perlu pikir panjang soal uang saat mencari menu buka.

Selain itu, saudara Dzul juka mengatakan kalau ia sangat terbantu dengan adanya Pasar Ramadhan yang banyak muncul saat Ramadhan, karena banyaknya variasi makanan yang ditawarkan dengan harga jual yang tidak begitu mahal. "apalagi kalau ada yang bagi bagi takjil gratis..wuuh mantap kali." Bisa dilihat bahwasannya tradisi pasar Ramadhan sangat bermanfaat bukan hanya untuk orang lokal maupun juga untuk anak kos.

Saudara Dzul tidak lupa memberikan beberapa tips mengatur dan menghemat uang untuk para anak kos yang bisa diterapkan saat Bulan Ramadhan maupun di luar Ramadahan.

  • Dzul mengatkan untuk memastikan membeli barang apa yang diperlukan bukan yang diinginkan.
  • Jika ada dana yang kelebihan maka lebih baik disimpan untuk dijadikan dana tidak terduga.
  • Tidak Fomo atau fear of Missing Out dengan asal ikut ikutan teman kesana kemari tanpa pikir Panjang
  • Pisahkan uang yang khusus digunakan untuk makan dengan uang untuk keperluan lainnya agar tidak tercampur.
  • Tidak lupa sodara Dzul juga menyarankan anak kos untuk menyediakan persediaan bahan makanan pada awal bulan agar bisa memasak makanan sendiri dengan budget yang dikeluarkan lebih minim.

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari bahasan diatas bahwasannya bagi nasib anak kos, perlu berpikir lebih panjang dalam menanggapi ajakan untuk mengikuti tradisi buka bersama karena keterbatasan budget, sedangkan untuk kegiatan ngabuburit mereka lebih merasa sangat terbantu dengan adanya Pasar Ramadhan khususnya yang menyediakan takjil gratis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun