Mohon tunggu...
Tatya OsyaAtyang
Tatya OsyaAtyang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 22107030047

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Nasib Anak Kos di Tengah Gempuran Ngabuburit dan Ajakan Bukber

5 April 2023   20:01 Diperbarui: 5 April 2023   20:25 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terus gimana nih kalian para anak Kos? Udah pada dapet undangan buat bukber belum? Atau udah ada rencana ntar ngabuburit mau ngapain?

Jika dilihat dari segi ekonomi, yang mana mungkin anak kos lebih memikirkan tentang pengeluaran yang efisien atau sesuai kebutuhan daripada untuk kesenangan saja. Jika dengan adanya kegiatan berbagi tajkjil gratis di bulan Ramadhan yang pernuh berkah ini apakah akan mempengaruhi bagaimana pengeluaran anak kos?. Dan bagaimana tanggapan para anak kos di tengah gempuran ajakan bukber dan tradisi ngabuburit?

Dzul adalah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga sekaligus merupakan anak kos yang tinggal sendirian di Yogyakarata. 

"Bagaimana perasaanku jika ada yang ngajak saya buat buka Bersama? 

Saya sebagai anak kos, jika ada agenda bukber yang akan diadakan, saya perlu memikirkan berbagai pertimbangan seperti jumlah uang yang ada di kantong, masih ada apa nggak. Karna saya sebagai anak kos yang tinggal sendirian perlu berhemat dengan uang makan agar bertahan hingga akhir bulan, ya meskipun ada banyak manfaat dalam acara bukber, tapi yakin tuh agenda bukber bukan cuman wacana doang? HAHA" Ucap saudara Dzul.

Dari ucapan saudara Dzul diatas menunjukkan bahwasannya anak kos cenderung berpikir lebih Panjang jika ada ajakan unutk buka bersama. Kita mungkin yang bukan bagian dari anak kos tidak  begitu perlu pikir panjang soal uang saat mencari menu buka.

Selain itu, saudara Dzul juka mengatakan kalau ia sangat terbantu dengan adanya Pasar Ramadhan yang banyak muncul saat Ramadhan, karena banyaknya variasi makanan yang ditawarkan dengan harga jual yang tidak begitu mahal. "apalagi kalau ada yang bagi bagi takjil gratis..wuuh mantap kali." Bisa dilihat bahwasannya tradisi pasar Ramadhan sangat bermanfaat bukan hanya untuk orang lokal maupun juga untuk anak kos.

Saudara Dzul tidak lupa memberikan beberapa tips mengatur dan menghemat uang untuk para anak kos yang bisa diterapkan saat Bulan Ramadhan maupun di luar Ramadahan.

  • Dzul mengatkan untuk memastikan membeli barang apa yang diperlukan bukan yang diinginkan.
  • Jika ada dana yang kelebihan maka lebih baik disimpan untuk dijadikan dana tidak terduga.
  • Tidak Fomo atau fear of Missing Out dengan asal ikut ikutan teman kesana kemari tanpa pikir Panjang
  • Pisahkan uang yang khusus digunakan untuk makan dengan uang untuk keperluan lainnya agar tidak tercampur.
  • Tidak lupa sodara Dzul juga menyarankan anak kos untuk menyediakan persediaan bahan makanan pada awal bulan agar bisa memasak makanan sendiri dengan budget yang dikeluarkan lebih minim.

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari bahasan diatas bahwasannya bagi nasib anak kos, perlu berpikir lebih panjang dalam menanggapi ajakan untuk mengikuti tradisi buka bersama karena keterbatasan budget, sedangkan untuk kegiatan ngabuburit mereka lebih merasa sangat terbantu dengan adanya Pasar Ramadhan khususnya yang menyediakan takjil gratis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun