Mohon tunggu...
Tatya Aurora
Tatya Aurora Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang pencinta musik, terutama Melee dan Westlife. I'm a big fan of Manchester United. I loved to write about anything!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

On My Way to...

9 Mei 2011   03:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:55 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Minggu pagi jam setengah sembilan, aku berangkat menuju stasiun UI, janjian dengan tiga temanku, Lina, Tari dan Wulan, pergi ke Erasmus Taalcentrum untuk mengikuti sebuah ujian. Awalnya, kami hanya berempat, tapi di tengah jalan kami bertemu dengan senior 2009, kami memanggilnya Kak Oot. Waktu kami ingin membeli karcis kereta, kereta pertama yang datang adalah ekonomi AC, langsung kami buru-buru membeli tiket dan kebingungan menghitung uang kami. Kami berlari mengejar kereta, tapi sayang, keretanya keburu jalan dan kami menunggu kereta selanjutnya. Dengan kejadian ini, yang paling merasa senang adalah Lina, karena dia menyukai Kak Oot. Kami mengobrol sambil menunggu kereta selanjutnya datang. Tidak lama kemudian, datang lagi dua kakak senior, namanya Kak Didi dan Kak Stefani. Akhirnya kami pergi bertujuh ke Erasmus. Untungnya kereta ekonomi yang kami naiki tidak terlalu penuh.

Kami turun di Stasiun Tebet, lalu meneruskan naik angkot 44 untuk menuju ke sebuah jalan protokol. Sepanjang jalan kami mengobrol, tapi saking enaknya mengobrol, kami lupa untuk turun dan kami sudah kelewat terlalu jauh, kami turun, kami harus berjalan lumayan jauh dan bingung selanjutnya akan ke Erasmus naik apa. Kak Didi menyarankan kami naik taksi bertujuh. Kami yang lain hanya bisa mengiyakan karena sudah terlalu bingung dan ujian akan dimulai kurang lebih satu jam lagi. Kak Oot menghentikan sebuah taksi, kami semua yang perempuan naik, tapi ternyata Kak Oot tidak mau naik. Dia memilih untuk naik ojek. Kami naik taksi tapi masalah belum selesai. Lagi-lagi kami kelewat jalan yang harusnya bisa langsung menuju Erasmus.saat kami bertanya pada supirnya, jalan untuk putar baliknya jauh atau tidak, ternyata supirnya bilang jauh. Terpaksa kami turun lagi dan mencari taksi lain

Kami kembali ke tempat di mana Kak Oot menghentikan taksi tadi. Tak lama, kami mendapatkan taksi dan kami bisa sampai di Erasmus dengan selamat. Alhamdulillah. Di ruang tunggu ujian, aku menyempatkan makan. Ujian pertama adalah spreken atau berbicara. Tidak terlalu lancar memang karena aku terlalu terpaku dengan kata-kata yang aku lupa bahasa Belandanya, tapi setelah keluar aku merasa lega karena ujian spreken sudah aku lewati. Sambil menunggu ujian bagian kedua yaitu luisteren atau mendengar, aku berkumpul dengan teman-temanku yang lain di samping gedung, kami duduk di lantai kayu dan berteduh di bawah pohon. Sambil mengobrol, kami membagi-bagikan cemilan. Bercerita tentang dosen kami yang juga menjadi examinator saat ujian tadi yang juteknya minta ampun. Kami semua tertawa mendengar cerita teman kami, Rei, yang mendapat examinator jutek itu tadi, yang tak lain dosen kami juga. Lalu, tidak lepas juga dari kegiatan berfoto-foto. Hehe.

Satu jam kemudian, kami masuk ke ruangan kami masing-masing untuk mengikuti ujian kedua, luisteren. Menurutku, ujian yang ini juga lumayan susah. Ada beberapa pertayaan yang aku jawab dengan asal. Tapi aku pasrah saja, yang penting aku sudah berusaha. Jeda beberapa menit sebelum menuju ujian ketiga dan terakhir, lezen en schrijven, atau membaca dan menulis. Aku menenangkan diriku dengan mendengar lagu-lagu yang ada di handphone-ku.

Ujian ketiga pun dimulai. Aku paling suka ujian yang terakhir karena aku paling bisa dan paling lancar mengerjakannya dibandingkan dua ujian sebelumnya. Ujian selesai jam 5 sore. Aku pulang bersama teman-temanku, Lina, Tari, Wulan, Rei, Gustim dan Nurul. Perjalanan pulang kami lumayan melelahkan karena harus berganti-ganti bus dua kali dan jaraknya cukup jauh. Kami berenam, kecuali Nurul, turun di Srengseng Sawah atau dekat Gerbatama UI, kami mau ke asrama untuk mengisi perut kami. Sempat-sempatnya kami berfoto di Gerbatama. Sesampainya di asrama, kami langsung memesan makanan. Selesai makan kami tidak langsung pulang, kami mengobrol sebentar tentang hari ini. Kami tertawa dan rasa lelah kami hilang. Jam setengah delapan, kami semua yang perempuan pulang, Rei dan Gustim memang tinggal di asrama.

Sesampainya di rumah, aku langsung ganti baju dan shalat. Memejamkan mata sebentar karena jam sepuluhnya aku ingin menonton pertandingan Manchester United vs Chelsea. Tidak sia-sia aku menonton karena akhirnya MU menang 2-1 dan tinggal mengumpulka satu point lagi untuk memastikan gelar juara. Walaupun hari ini sangat melelahkan tapi aku merasa senang. pengalaman yang tidak akan aku lupakan bersama teman-temanku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun