Minum teh hangat ditemani roti
Melihat gadis mata melotot
Berjalan lurus menatap pasti
Agar diri tidak membelot
Naik-naik ke puncak kenikmatan
Para pendakwa bagai tak tercela
Menebar kebaikan di keramaian
Demi menumbuhkan benih pahala
Tuan-nyonya hobi menerima suap
Memakai dasi mewakili rakyatnya
Jika amarah sudah meletup
Dialah api yang membakarnya
Jakarta, 11 Juli 2018Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!