Mohon tunggu...
Tatsya Aulya
Tatsya Aulya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

menulis hal yang saya pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Istiqomah di Zaman Modern

4 Juli 2024   16:30 Diperbarui: 4 Juli 2024   16:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

تَ ٗه ْط َغْوا

ب ْو َن ِ َم اِن ا َّ

تَ ْع بَ ِصْي ٌر َملُ

Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Hadirin sekalian yang dirahmati Allah swt, Menurut Quraish Shihab, ayat ini merupakan perintah istiqomah dalam keabaikan dan konsistensi dalam mengikuti tuntunan Allah dalam Al-Quran. Walaupun kita berada dalam zaman modern, tidak menutup kemungkinan kita bisa beristiqomah walaupun banyak tantangan dan rintangan dalam menjalaninya, InsyaAllah kita semua pasti dapat melakukannya. Ketika membacakan dalil tadi, teringat dengan sebuah kisah sahabat nabi yang merupakan muazin pertama di Mekkah yaitu Bilal bin Rabah yang terkenal tangguh dan beristiqomah dalam mempertahankan aqidah dan agamanya.

Pada suatu hari Bilal menjumpai Rasulullah dan menyatakan bahwa dirinya masuk Islam. Ia pun termasuk kedalam golongan orang yang pertama masuk Islam. Setelah itu, berita keislamannya beredar di kalangan kafir quraisy, termasuk Umayyah bin Khalaf sang majikan bilal. Mendengar budak nya masuk Islam, Umayyah marah besar. Bilal bin Rabah kemudian disiksa oleh Umayyah tanpa henti. leher Bilal diikat dengan tambang kurma dan dia diseret seperti binatang hingga sekujur tubuhnya berlumuran darah.

Tak hanya sampai disitu, Bilal bin rabah pun oleh majikan nya ditelentangkan di bawah teriknya sinar matahari yang panas, kemudian di atas dadanya diletakkan batu besar dan berat sehingga sulit baginya untuk bergerak. Siksaan kejam ini terus diulangi setiap hari untuk memaksa Bilal kembali memeluk agama nenek moyang nya, Bilal dipaksa menyebut latta dan uzza dua berhala yang mereka sembah. Namun, ia tetap mempertahankan keimanan nya kepada Allah swt dengan menyebut kata “AHAD!, AHAD!, AHAD!”. Hadirin sekalian yang dirahmati Allah, lantas bagaimana dengan kita sebagai muslim pada zaman milenial ini dalam beristiqomah? Apakah kita bisa seperti Bilal bin Rabah dalam beristiqomah? Kita diajarkan agar selalu menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan nya, juga pada zaman milenial sekarang untuk beristiqomah tidak akan mudah, tetapi dengan melalui petunjuk yang Allah berikan kepada kita semua InsyaAllah kita bisa menjalaninya. Seperti membaca kitab suci Al-Quran, memiliki niat yang baik, menjaga lisan dan meningkatkan kualitas ibadah sedikit demi sedikit, walaupun kita semua tidak bisa seperti Bilal bin Rabah, tetapi kita semua sudah berusaha sebisa mungkin untuk beristiqomah di jalan Allah, maka kita semua adalah orang orang yang kuat dan InsyaAllah kelak masuk surga yang dijelaskan pada fushshilat ayat 30:

“Sesungguhnya orang orang yang mengatakan;”rabb kami ialah Allah”kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:”jangan lah kamu takut dan jangan lah merasa sedih dan gembirakanlah mereka. Dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepada mu” (Q.S.fushshilat:30). Dengan begitu hadirin sekalian marilah kita semua beristiqomah di jalan yang benar, laksanakan perintah nya dan jauhi larangannya, niscaya Allah akan menjauhkan kita dari panas nya api neraka, dengan kita beristiqomah kita semakin dekat dengan Allah dan surgaNya. Semoga kita semua bisa beristiqomah dengan hikmat dan dimudahkan dalam melakukan urusan kita di dunia.

Demikian,

أقول قولي هذا وأستغفر هللا لي ولكم , فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

Aqulu qauli hadza wa astaghfirullah li walakum, fastaghfiruhu innahu huwal ghofur rahim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun