Mereka memulai dengan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat UNS. Triana dan teman-temannya hendak mendekati persoalan ODMK dari Ilmu Sosiologi. Mereka kemudian mengabdi pada Griya PMI dan menginisiasi untuk melakukan pendampingan ODMK.Â
Pada awalnya, hanya 10 mahasiswi yang terlibat di Griya PMI. Seminggu 3-4 kali mereka mengunjungi dan berinteraksi dengan ODMK di Griya PMI, hingga akhirnya sudah ada sekitar 50 orang yang terlibat.Â
Pada Oktober 2014, Triana bersama koleganya mendirikan Griya Schizofren. Dan saat ini sudah ada 200 ODMK yang terjaring baik di dalam maupun di luar Solo.Â
Pendampingan ini juga melibatkan keluarga dari penderita ODMK. Kegiatan pendampingan pun dilakukan, di antaranya dengan menemani mereka mengobrol, melakukan aktivitas harian, bernyanyi, menggambar, kegiatan melipat kertas, salat berjamaah, dan buka puasa bersama saat bulan Ramadhan.
Kepedulian Triana dan teman-temannya mendapatkan Apresiasi Satu Indonesia Awards pada tahun 2017. Semoga kita pun bisa mengikuti langkah Triana dan teman-temannya untuk lebih peduli kepada sekitar kita. Ada baiknya untuk melaporkan ke puskesmas terdekat, jika melihat ada ODMK yang berkeliaran agar segera ditangani.Â
Karena ODMK yang mendapatkan pengobatan sedini mungkin, akan membaik atau setidaknya lebih terawat dengan pendampingan. Pemerintah juga sudah menyiapkan di puskesmas terdekat untuk pelayanan kesehatan jiwa. Bukan hanya untuk ODMK saja, tetapi kita pun bila ingin mengecek kesehatan jiwa sedini mungkin bisa datang ke puskesmas terdekat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI