Mohon tunggu...
Tati Magdalena Sahea
Tati Magdalena Sahea Mohon Tunggu... Insinyur - Profesional SDA (Energy), Pemerhati Maritim, Sosial Budaya dan Politik

An Ordinary and simple person…who loves God and Happiness…Mother of twins teenager whom Root Culture from Bumi Porodisa, Nusa Utara (Nanusa, Karatung Island) and Enrekang (Duri Cakke) Sulawesi Selatan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kesejahteraan Pensiunan atau Lansia

13 Februari 2024   17:11 Diperbarui: 13 Februari 2024   17:20 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pensiunan atau Lansia oleh Tati M Sahea

Uang pensiun, tentu tidak akan datang dengan sendirinya. Uang pensiun harus disisihkan dana nya atau dipupuk dari sekarang. Agar saat dibutuhkan saat pensiun sudah tersedia. Bila kita tidak ingin "bangkrut" di hari tua, di masa pensiun. Karena pensiun itu bukan soal waktu tapi soal keadaan. Mau seperti apa di masa pensiun? itu pilihan kita.

Jadi, untuk 17 tahun saat memasuki masa pensiun nanti, dari mana uang untuk biaya hidup?

Dalam keseluruhan debat capres dan cawapres 2024 ini, tidak ada satupun yang menyentuh program terkait Dana Pensiun untuk kesejahteraan pensiunan atau lansia ini. Ini sangat disayangkan, karena ini akan sangat bermanfaat dikarenakan dengan bonus demografi saat ini, dalam 5 (lima) tahun kedepan akan banyak pensiunan dan mulai memasuki usia non produktif sampai nanti menuju Indonesia Unggul Maju Sejahtera di 2045 nanti.

Semoga para pemimpin bangsa dan negara, nantinya akan memperhatikan kesejahteraan pensiuanan atau lansia lewat program-program DPLK plus-plus yang bisa disetarakan juga dengan program BPJS TK nya.

Sudah saatnya kita meningkatkan kesejahteraan orang tua kita dan membuat mereka bahagia.

Salam Kesuksesan dan Maju Bersama
Tati Magdalena Sahea

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun