Mohon tunggu...
Tatin Yuliastuti
Tatin Yuliastuti Mohon Tunggu... Guru - Edukasi

Sarana Edukasi untuk pengembangan diri serta sarana menuangkan pemahaman dari apa yang dipelajari dan refleksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3.1.a.9. Koneksi Antar Materi-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

17 Februari 2022   22:11 Diperbarui: 17 Februari 2022   22:23 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Investigasi Opsi Trilema

8. Buat Keputusan

9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Kemampuan guru dalam.mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Sebagai pemimpin pembelajaran ketika mengambil keputusan harus dilakukan dengan kesadaran penuh (minful) dengan berbagai pilihan dan konskuensi yang ada, karena permasalahan muncul tidak melihat bagaimana kondisi emosional kita. Untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab diperlukan kompetensi kesadaran diri (Self awareness), pengelolaan diri (Self management), kesadaran sosial (social awareness), dan keterampilan hubungan social (relationship skills).

Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut seorang pendidik akan mendasari pemikiran dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika, sehingga pada saat melaksanakan pembahasan studi kasus yang focus pada masalah moral atau etika akan melihat dan mempertimbangkan nilai-nilai tersebut. Setiap keputusan yang diambil akan ada konsekuensinya, oleh sebab itu setiap keputusan perlu berdasarkan pada  rasa tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan dan berpihak pada murid.

Keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak pada murid yang senantiasa menjadi tujuan dan visi seorang guru sebagai seorang pemimpin pembelajaran pada akhirnya akan menciptakan sebuah lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman bagi semua. Bila seorang pendidik selalu memiliki kepedulian dan keberpihakan pada murid, maka dia akan melakukan apa saja agar sang murid dapat maju dan meraih hal yang baik. Hal itu tentunya akan membuat murid-muridnya semakin merasa aman dan nyaman dalam belajar dan menjadi pribadi unik yang Tuhan ciptakan, serta lingkungan yang terbentuk akan saling mendukung serta kondusif.

Kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan sulit dan bertentangan seringkali terletak pada paradigma masing masing pihak dalam memandang situasi tersebut. Bila pihak yang terlibat tidak memiliki cara pandang yang sama serta penekanan kepentingan yang selaras, maka akan sulit dijadikan sebuah keputusan yang baik. Bila semua dapat berkomunikasi dengan baik dan menyatukan pendapat mengenai paradigma yang akan dipakai dalam memutuskan sebuah permasalahan, maka kesulitan-kesulitan tersebut akan dapat diatasi, atau minimal menjadi semakin ringan untuk diputuskan tanpa menimbulkan gesekan atau masalah di kemudian hari.

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, kita yang paling bertanggung jawab dan berperan menentukan pengajaran yang akan terjadi di dalam kelasnya. Oleh karena itu, bila kita tidak mempraktikkan metode 9 langkah dalam pengambilan keputusan atau mempertimbangkan secara matang segala aspek sosial, hukum dan lainnya serta resiko serta dampak keputusan yang akan diambil tersebut maka kita dapat saja tergoda untuk mengambil keputusan yang berupa bujukan moral atau bahkan berpotensi merugikan murid-murid yang dipercayakan pada kita. Keputusan yang bertanggung jawab akan membawa manfaat kepada diri sendiri, dan terutama murid-murid bahkan kepada seluruh pemangku kepentingan di sekolah.

Murid adalah produk dari apa yang diajarkan lingkungannya, dalam hal ini keluarga dan sekolah serta masyarakat lainnya berperan membentuk karakter dan masa depan murid. Bila pengambilan keputusan dilakukan secara tidak bertanggung jawab tanpa menimbang dampak yang dapat terjadi pada murid sebagai akibat dari keputusan tersebut, tentunya akan mempengaruhi kehidupan murid bahkan masa depan murid menjadi kurang baik. Demikian juga sebaliknya, keputusan yang diambil dengan mempertimbangkan kepentingan murid dalam tumbuh dan kembangnya akan berpotensi membuat kehidupan serta masa depan sang murid menjadi jauh lebih baik dan bahkan mereka dipersiapkan untuk menyongsong masa depan yang baik.

Modul-modul sebelumnya membangun paradigma seorang pendidik bagaimana memandang murid-muridnya dengan segala kompetensi dan keunikannya, menyesuaikan kodrat alam dan zaman, sampai memiliki visi untuk berpihak pada murid bahkan berhamba pada anak. Pembelajaran pada modul- modul tersebut memberikan pelatihan bagi pendidik dan sebagai landasan berpikir dalam menjalankan peran sebagai guru penggerak di sekolah maupun di lingkungan secara luas. Pada materi modul ini mengajarkan bagaimana kita dapat melakukan pertimbangan-pertimbangan yang tepat dalam memandang dan menilai situasi sulit sehingga memudahkan kita mengambil keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak pada murid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun