Mohon tunggu...
Tatin Yuliastuti
Tatin Yuliastuti Mohon Tunggu... Guru - Edukasi

Sarana Edukasi untuk pengembangan diri serta sarana menuangkan pemahaman dari apa yang dipelajari dan refleksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1.2.a.10.1 Aksi Nyata-Budaya Positif

7 Desember 2021   21:15 Diperbarui: 7 Desember 2021   21:19 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

MENANAMKAN BUDAYA POSITIF DISIPLIN  MELALUI KESEPAKATAN  KELAS

Oleh. TATIN YULIASTUTI

SMP NEGERI 2 PURWOHARJO

CGP 3 BANYUWANGI 6.1

A. LATAR BELAKANG

Selama ini kita sering menjumpai kata disiplin dalam kehidupan sehari-hari, terutama dilingkungan pendidikan tak terkecuali di SMP Negeri 2 Purwoharjo tempat saya mengajar. Pengertian disiplin adalah suatu bentuk tindakan mematuhi dan melakukan sesuatu sesuai dengan nilai-nilai dan aturan yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.

Menurut James Drever, pengertian disiplin adalah suatu kemampuan seseorang mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang sesuai dengan hal-hal yang telah diatur dari luar atau norma yang sudah ada. Dengan kata lain disiplin dari segi psikologis merupakan perilaku seseorang yang muncul dan mampu menyesuaikan diri dengan aturan yang telah ditetapkan. Pendapat Gossen 3 teori motivasi perilaku manusia yaitu untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan orang lain, dan untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai dirinya sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percayai.

Sekolah kami SMP Negeri 2 Purwoharjo sebenarnya sudah memiliki aturan-aturan  tertulis yang telah ditetapkan untuk dipatuhi dan dilaksanakan.  Hanya saja bentuk disiplin yang dilakukan untuk mematuhi peraturan masih karena ada unsur menghindari hukuman saja sehingga  belum tampak perubahan bentuk tindakan mematuhi dan melakukannya dengan kesadaran dari dalam diri. Oleh karena itu perlu adanya perubahan paradigma stimulus-respon dalam merubah pemahaman peraturan menjadi suatu keyakinan.

B. TUJUAN

  • Murid  dapat membuat kesepakatan kelas 
  • Budaya positif bisa terlaksana dengan kesadaran diri 
  • Visi guru Penggerak untuk menjadikan murid barkarakter dan memiliki Profil Pelajar Pancasila 

C. TOLOK UKUR

  • Murid menjadi lebih tertib dalam proses pembelajaran
  • Kelas menjadi lebih bersih, aman dan nyaman
  • Sikap dan perilaku meningkat menjadi lebih baik

D. LINIMASA

  • Membuat keyakinan kelas bersama siswa
  • Mengkoordinasikan ke Kepala Sekolah
  • Mensosialisasikan ke rekan sejawat
  • Hasil Kesepakatan di pasang di samping pintu masuk dan di depan samping papan agar terbaca oleh semua anggota kelas

E. DUKUNGAN

  • Kepala sekolah sebagai Manager
  • Guru sejawat  pengampu mata pelajaran diharapkan bisa menempatkan posisi sebagai Monitor dan manager karena yang terlibat langsung dengan siswa di kelas
  • Wali kelas yang membimbing dan  ikut serta dalam terwujudnya kesepakatan, dan dalam pelaksanaan restitusi bisa menyesuiaikan pada 5 posisi control
  • Murid yang bertindak sebagai obyek atau pelaksana dalam memenuhi kebutuhan dasar
  • Alat dan bahan yang yang digunakan untuk menulis hasil keyakinan kelas yang disepakati

F. AKSI


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun