Mohon tunggu...
Tati Nurhayati
Tati Nurhayati Mohon Tunggu... profesional -

A Dreamer | Full Time Mom Wannabe | Distributor Manager Travaga Network | FB : www.facebook.com/tatinoor | Website : www.tatinoor.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Memaknai Usaha Rumahan Ibu Rumah Tangga

20 Juni 2012   15:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:44 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedari kecil, ibu saya selalu memberikan nasehat pada saya agar kelak saat telah menikah nanti, saya bisa mandiri secara finansial. Mungkin hal ini disebabkan karena ibu saya pun seorang ibu bekerja, dan mempunyai 3 anak yang semuanya perempuan. Nasehat ibu saya dulu baru saya rasakan kebenarannya saat sudah berumah tangga. Sebagai wanita, kita memang jauh lebih baik jika bisa mandiri secara finansial. Meskipun suami berkecukupan dan bisa menafkahi kita lebih dari cukup, namun dengan bisa mandiri finansial, kita bisa lebih bebas menggunakan uang kita sendiri, entah untuk menyantuni tetangga, untuk mengirimi orang tua, untuk membantu adik kandung kita, dan lain sebagainya. Apalagi jika suami ternyata mengalami kesulitan dalam mencukupi perekonomian keluarga, tentu kita sebagai istri akan sangat bahagia dapat membantu orang tercinta kita membiayai kehidupan rumah tangga. Dan nilainya akan kita terima sebagai salah satu bentuk sedekah di sisi Alloh swt. Pertimbangan lain mengapa sebagai seorang istri kita harus mandiri secara finansial adalah untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu hal yang tidak diinginkan pada kepala keluarga alias suami sbg pencari nafkah utama. Tentu kita tak menginginkan hal buruk terjadi, tetapi begitu banyak hal terjadi di luar kendali dan kuasa kita. Contoh kasus yang terdekat pada diri saya sendiri adalah teman saya. Suami teman saya terkena stroke pada usianya yang masih produktif yaitu sekitar 45 tahunan, saat itu anak-anaknya masih SMP dan SMA yang sedang banyak-banyaknya butuh biaya. Untungnya teman saya ini bekerja, tapi karena bekerja di luar rumah, dia jadi sangat sibuk dan tidak lagi punya waktu untuk dirinya sendiri. Contoh lainnya adalah suami adiknya teman saya. Kebetulan si istri ini adalah full ibu rumah tangga yang mengurus anak-anak dan rumah saja. Sedih sekali saat tiba-tiba suaminya meninggal. Si istri sontak seperti kehilangan separuh sayap, tidak saja kehilangan cinta, namun juga kehilangan sumber penghasilan rumah tangga. Lalu apakah kita harus bekerja di luar rumah? Saat ini semakin banyak kesempatan buat wanita dapat bekerja dari rumah. Usaha ibu rumah tangga yang bisa dikerjakan setelah selesai menangani pekerjaan rumah tangga banyak sekali peluangnya. Apalagi jika kita bisa memanfaatkan teknologi internet, sebagai ibu rumah tangga pun kita bisa mempunyai penghasilan. Bahkan ada juga yang bisa memanfaatkan jejaring sosial untuk membuka Online Shop atau yang lagi booming sekarang ini adalah MLM Online, dan banyak yang bisa meraih penghasilan yang tidak sedikit hanya dari sekedar main Facebook-an. Yang penting disadari juga, bahwa dengan bekerja , bukan sekedar penghasilan yang kita dapatkan dari bekerja, tapi juga aktualisasi diri kita sebagai manusia yang punya banyak peranan, sebagai anak, sebagai wanita, sebagai anggota masyarakat dan lain sebagainya. Jauh lebih penting di atas itu semua, bangga dan bahagialah sebagai wanita yang mempunyai usaha rumahan ibu rumah tangga, karena tetap dapat berpenghasilan sambil mendidik sendiri putra-putrinya. Selamat Berkarya.^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun