Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Kemenanganku Saat di Bangku SD dan SMP

11 Desember 2017   19:26 Diperbarui: 11 Desember 2017   22:32 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang pasti pernah merasakan kegagalan dalam melakukan sesuatu. Tapi ingatlah, melakukan kesalahan bukan berarti kita tak akan pernah mencapai sukses. Jadikan kesalahan tersebut sebagai pembelajaran untuk mencapai kesuksesan. Banyak orang meraih kesuksesannya karena belajar dari pengalaman kegagalannya dan terus mendorong diri untuk terus maju dan bangkit. Ketika kita gagal dalam mencapai suatu hal, bukan berarti kita tidak sukses. Kesuksesan yang saya raih pada saat saya sekolah di SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) saya telah mampu meraih hal penting yang saya anggap sebagai sukses terbesar dalam hidup saya. Saya ingin menjelaskan kesuksesan yang sudah saya raih.

            Sukses pertama yang telah saya raih adalah berhasil memenangkan perlombaan bola voli putri. Walaupun itu tidak juara pertama, tetapi juara dua itu sudah membuat saya bangga. Dari orang tua saya yaitu ayah, memang dari muda sampai sekarang beliau gemar berolahraga, beliaupun juga gemar bermain olahraga bola voli. Saya bersekolah  SD (Sekolah Dasar) di Sekolah Dasar Negeri 2 Wonosari pada saat itu olahraga ataupun ekstrakulikulernya mengutamakan olahraga bola voli, mulai dari kelas bawahpun sudah diajarkan bermain bola voli.

Setiap individu pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda, serta kemampuan yang dimilikinyapun juga berbeda. Jujur saja saya tidak terlalu pandai dalam hal akademis, namun saya rasa, saya pandai dalam olahraga. Ayah saya memberikan motivasi kepada saya bahwa ''tidak apa-apa jika kamu tidak terlalu pandai dalam hal akademis, tetapi kamu pandai dalam hal olahraga atau non akademis, setiap individu pasti mempunyai kemampuannya tersendiri jadi harus confidence''. Dari motivasi tersebut saya renungkan juga benar tidak ada salahnya, dan juga tidak bisa memaksakan kehendak Allah SWT, jadi harus menerima apa adanya yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT.

Guru olahraga di SD saya perempuan, beliau bernama ibu Siti Khatijah kerap dipanggil dengan ibu Khatijah, beliau sangat tegas. Saya diajarkan mengenal olahraga bola voli saat di bangku kelas 3 SD. Beliau memberikan materi lalu siswa-siswi nya praktik apa yang sudah di jelaskan oleh beliau hingga setiap siswa dan siswi harus bisa mengaplikasikannya dengan baik dan benar, jika gerakan tersebut masih salah dan belum benar. Siswa-siswi yang saat itu berolahraga dianjurkan harus berusaha bisa, tidak boleh bermalas-malasan. Saya alhamdulillah bisa mengaplikasikan gerakan tersebut dengan baik dan banar.

Materi dan parktik olahraga bola voli telah selesai dan semua siswa-siswi bisa melakukan semua gerakan tersebut. Yaaa meskipun ada yang tidak lancar. Selanjutnya pada saat saya duduk di bangku kelas 4 SD di seleksi ibu khatijah selaku guru olahraga di Sekolah Dasar Negeri 2 Wonosari, tidak hanya kelas 4 yang diseleksi tetapi juga kelas 5 SD  untuk mengikuti lomba Pekan Olahraga Pelajar Daerah yang biasa di sebut dengan POPDA. 

Alhamdulillah saya berhasil masuk dalam seleksi tersebut. Seleksi dari sekolahan sudah terlaksana lalu lomba antar SD sekecamatan, dan pada lomba tersebut alhamdulillah Sekolah Dasar Negeri 2 Wonosari menang dan naik pada tingkat kabupaten. Pemain yang akan lomba tidak hanya pemain dari Sekolah Dasar Negeri 2 Wonosari saja tetapi juga di seleksi lagi serta ditambah pemain dari Sekolah Dasar (SD) lain sekecamatan Trucuk, selain pemain inti ada juga pemain cadangan yang digunakan pada saat pemain inti ada yang mengalami sakit ataupun capek. Alhamdulillah saya lolos dari seleksi tersebut dan saya menjadi pemain inti, jadi bisa mengikuti kesempatan untuk lomba bola voli lagi.

Kami melaksanakan lomba tersebut di GOR GELARSENA KLATEN. Pada saat itu ayah saya melihat saya pada saat main melawan lawan, disitu ayah saya tidak hanya melihat saja tetapi juga memberikan semangat. Kecamatan kami menang melawan beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Klaten. Kemudian final, kecamatan saya kalah melawan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Klaten. Jadi kecamatan kami yaitu kecamatan Trucuk mendapatkan juara ke dua  di kabupaten Klaten dalam lomba POPDA bidang bola voli putri

Kekalahan tidak membuat kami putus asa. Waktu terus berputar hingga saatnya lomba pada tingkat provinsi akan dilaksanakan. Setelah saya kelas 6 SD saya sudah tidak di perbolehkan untuk mengikuti lomba-lomba lagi, dikarenakan untuk fokus pada ujian nasional. Pada saat itu saya berharap untuk bisa mengikuti kegiatan olahraga bola voli lagi pada jenjang selanjutnya.

Sukses kedua. Tidak saya sangka, alhamdulillah saya masuk di bangku SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang banyak diminati oleh masyarakat Klaten yaitu SMP Negeri 1 Klaten. Di SMP saya juga terdapat ekstrakulikuler bola voli. Saya mengikuti ekstrakulikuler tersebut dan pada akhirnya saya di pilih untuk mengikuti lomba POPDA lagi untuk kedua kalinya di bangku SD dan SMP. Saya mengikuti lomba tersebut saat saya di bangku kelas 8 SMP. 

Sebelum diadakan lomba kami tim dari kecamatan Klaten Utara terus berlatih demi mendapatkan juara yang terbaik dan bisa bertanding dengan baik juga. Kami berlatih di tempat yang bergantian, agar saling mengenal dan mengetahui lingkungan sekolah masing-masing. Tiba waktunya lomba POPDA, kami bersemangat untuk menjalankan lomba tersebut dan berdoa agar mendapatkan juara yang sesuai dengan harapan. 

Akhirnya tim dari Klaten Utara mendapatkan juara dua sekabupaten Klaten. Kami bersyukur atas kemenangan tersebut. Waktu berputar dengan cepat hingga perlombaan antar provinsi akan dilaksanakan. Sebelum itu, diadakan seleksi untuk mengikuti perlombaan tersebut, saya dipilih untuk ikut seleksi, namun pada saat seleksi saya tidak lolos untuk menjadi pemain lomba bola voli antar provinsi. Saya tidak kecewa atas hal tersebut, saya sudah berusaha dengan giat agar bisa lolos dan bisa mengikuti perlombaan bola voli antar provinsi tersebut.

Kesuksesan yang sudah saya raih ini bukanlah tanda untuk saya berhenti, melainkan sebuah susunan anak tangga yang akan mengantarkan saya pada pencapaian kesuksesan selanjutnya. Sebagai seorang yang berlatar belakang olahragawan serta sudah memiliki pengalaman lomba. Saya mempunyai target untuk bisa melanjutkan hobi saya yaitu bermain bola voli dan bisa mengikuti lomba bola voli lagi dikemudian waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun