Mohon tunggu...
KYAILAMPUNG
KYAILAMPUNG Mohon Tunggu... -

Bersyukurlah saat kita masih bisa bersyukur... berbuat baik pada siapapun...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia tempat nabi Sulaiman

5 April 2015   09:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:31 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan tentang Peninggalan Nabi Sulaiman, tentunya harus merujuk pada buku yang valid, tidak terkotori cerita antah-brantah. Kajian ini tentunya berasal dari Kitab Suci yang konsisten dan sangat saintific, dan memiliki alur pembahasan yang berhubungan. Rujukan kitab yang sangat tepat menurut berbagai pakar dunia, hanya pada Kitab suci Alqur'an.

Alqur'an merupakan kumpulan kitab-kitab suci yang pernah lahir dimuka bumi ini, dan dalam di dalamnya terdapat pula cerita tentang nabi Sulaiman. Kerajaan Nabi Sulaiman begitu luas, tentaranya pun dari kaum manusia dan Jin-Jin. Karya bekas peninggalan Sulaiman, tentunya masih tersisa, namun dengan kondisi yang tidak utuh (rusak). Karena Berbagai mahakarya zaman Nabi Sulaiman melibatkan Jin, maka manusia tentunya bisa mempelajari tekstur, kontur, kerapiandetail karya,  serta tehnologi diluar nalar manusia, tersebar diberbagai belahan dunia, namun memiliki kemiripan design dan pengerjaan.

Pembuatan gedung-gedung tinggi, patung, serta kolam-kolam, masih tersisa hingga saat ini, menjadi bahan pelajaran pada manusia di seluruh dunia. Peninggalan peninggalan tersebut menjadi bukti bahwa telah hadir manusia perkasa penguasa sebagian dunia. Pertanyaan yang muncul dalam benak kita, dimana tempat nabi Sulaiman?

Kajian tempat Nabi Sulaiman, hanya dapat merujuk pada cerita bersumber pada kitab suci, inilah yang kita telusuri tempat dan kejadian cerita menurut Kitab Suci :

Berdasarkan Kondisi Alam:

- Adanya Hutan, diberbagai belahan dunia tentunya banyak hutan, tapi di Arab, kita sering cenderung mengarah pada tempat para nabi adalah tanah arab, ternyata tak ada hutan. "Sesungguhnya bagi kaum Saba, ada tanda (kekuasaan Rabb) di tempat kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): 'Makanlah olehmu dari rejeki yang (dianugerahkan) Rabb-mu, dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik, dan (Rabb-mu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun'." – (QS.34:15).

- Adanya angin yang bergerak teratur, (angin Muson) (QS.34:12). Tempat yang sangat tepat hanya ada di Indonesia.

- Adanya Gunung-gunung, kandungan logam  yang terdapat didalamnya, "Dan sesungguhnya, telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman): 'Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud', dan Kami telah melunakkan besi untuknya," – (QS.34:10)

- Adanya buah pahit, "Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr." (QS Saba [34]: 16). ternyata ada di wilayah hutan  Indonesia.

Berdasarkan bukti fisik :

- Adanya Surat tertulis pada media emas, berdasarkan penemuan Plat emas di kolam ratu Boko (Balkis). Tulisan tertera dalam surat tersebut memang diartikan dalam berbagai versi, namun tentunya bisa dilihat dari coretannya. Media yang dipakai berupa emas, menunjukkan kekayaan dari seorang pembesar. "Pergilah kamu dengan membawa suratku ini." (QS An-Naml [27]: 28) dan inilah isi surat tersebut : "Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman (kepada Balqis), dan sesungguhnya, (isi)nya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang." – (QS.27:30),"Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku, dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri'." – (QS.27:31)

Bisa ditarik kesimpulan dari acuan Alqu'an, tempat yang sangat relevan dari semua penjelasan di atas, Indonesia lah tempat kejadian dalam cerita Nabi sulaiman, Sangat wajar Nusantara mayoritas beragama Tauhid {Islam)

Renungan :

Sepeninggalan Beliau, bala tentara Jin pengikutnya, banyak bermukim di tempat-tempat daerah kekuasaan Nabi Sulaiman, menjaga hasil karya yang mereka buat. Para Jin kembali kewatak asalnya, yaitu  merusak akidah para penduduk di sekitar mereka,  diajak untuk memuja dirinya.

Ternyata kita semua salah sangka, bahwa Candi bukanlah tempat pemujaan kepercayaan tertentu, melainkan taman Istana kerajaan sebagai simbol kemegahan, turun temurun diwarisi hingga kini. Kenyataan tradisi sampai sekarang, setiap penguasa daerah berkuasa pasti mereka membuat patung (monumen) sebagai lambang atau sekedar pintu masuk ke wilayah mereka.

Ketika mereka mengikuti bisikan Jin, banyak tradisi pemuja-pemujaan serta sesaji-sesajian, biasa mereka lakukan, apabila mencari pesugihan {kekayaan}, mereka  datang ke suatu tempat (gunung tertentu), mengikuti langkah-langkah jin yang sesat.

"Malaikat-malaikat itu menjawab: 'Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu'." – (QS.34:41)

"Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah, agar Kami dapat membedakan, siapa yang beriman, kepada adanya kehidupan akhirat, dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Rabb-mu Maha Memelihara segala sesuatu." – (QS.34:21)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun