Mohon tunggu...
Tati Kurniati
Tati Kurniati Mohon Tunggu... -

angon wedhus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motif Anak

17 Desember 2010   03:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:39 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan perkembangan zaman pendidikan yang inovatif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh sebuah lembaga pendidikan, pendidikan yang inovatif akan memacu kreatifitas peserta didik. Pendidikan yang inovatif merupakan cara pembelajaran yang menuntut keaktifan peserta didik. Tercapainya pendidikan yang inovatif memerlukan motivasi dari peserta didik untuk berhasil. Dorongan yang memacu seseorang untuk melakukan sesuatu sering disebut motif. Dalam belajar seorang anak memiliki motif yang berbeda-beda, motif yang berbeda-beda tersebutlah yang akan membedakan keberhasilan belajar antara anak yang satu dengan yang lain. Motif itu sendiri memiliki makna yang kontekstual, yang dapat dipahami kedalam empat motif secara umum yakni, motif biologis, motif untuk kompetensi, motif yang dipelajari. Motif biologis merupakan motif yang terbangun dalam sistem syaraf sentral sejak lahir, misalnya, menarik diri dari seseorang, apabila ada banyak orang yang mendekati. Sedangkan pada motivasi kompetensi tebukti waktu bayi merupakan dasar yang lebih baik dalam memprediksi kompetensi secara lebih lanjut dari pada hasil skor tes IQ. Motivasi dipelajari dapat diperoleh dari pengalaman berinteraksi dengan lingkungan yang bertujuan untuk menjaga eksistensi diri individu dan mengembangkan diri, sehingga menjadi individu yang bermakna baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Motif dipelajari dapat berupa motif berprestasi, motif berkuasa, motif mencari identitas dan lain sebagainya. Motif dapat dibagi menjadi motif intrinsik dan motif ektrinsik. Motif intrinsik merupakan motif yang berasal dari diri individu itu sendiri, misal dorongan untuk belajar karena akan ulangan bagi siswa. Motif intrinsik dapat dipengaruhi oleh minat dan bakat, juga intelegensi, Sedangkan motif ekstrinsik merupakan motif yang berasal dari luar individu. Faktor yang mempengaruhi adalah lingkungan. Motif sangat mempengaruhi prestasi siswa terlebih motif intrinsik. Motif intrisik siswa dapat terinspirasi dari gurunya. Guru yang baik secara tidak langsung akan memberikan suasana yang nyaman dan kondusif bagi terciptanya iklim pembelajaran yang menyenangkan bagi siswanya. Tidak hanya guru sebagai pribadi tetapi juga pelajaran yang diajarkan, situasi ini akan memberikan peluang yang sangat besar dapat mendorong siswa untuk rajin dan bersemangat untuk belajar, sehingga prestasi yang di hasilkanpun akan memuaskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun