Sabtu kemarin saya tidak berencana menonton film Blackhat. Karena saya pikir belum tayang di bioskop di Yunani. Saat saya hendak ke mall, kami cek ternyata Blackhat sudah diputar di Village Cinema. Berangkat lebih awal karena tujuan ke mall melihat hari pertama winter sale. Sehingga tidak perlu membeli tiket cinema online. Karena yakin tempat duduk favorit saya di cinema belum laku.
Setibanya di Mall langsung saya menuju counter tiket. Saya minta nomor tempat duduk favorit ketiga dari belakang dan ditengah kursinya. Harga tiket cinema 7 euro cukup terjangkau. Tenang hati sudah mendapatkan tiket, langsung menuju toko-toko dengan merek tertentu. Pindah dari satu toko ke toko lainnya tidak ada model baju yang sesuai atau yang menarik hati. Tak terasa jam 17.10 sudah mendekati. Jam tayang film Blackhat.
Sutradara dan produser Blackhat adalah  Michael Mann yang terkenal dengan film-filmya yang memenangkan award dan Oscar. Sebut saja The Last of Mohichan, The Aviator, The Insider, Miami Vice dll. Blackhat saat sequel awal kurang greget. Film yang dibintangi oleh aktor favorit saya Christ "Thor" Hamsworth berperan sebagai Nicolas Hathaway.  Dua bintang film asal Cina; Lee Homwang sebagai tokoh Chen Dawai dan Wei Tang berperan sebagai Chen Lien.
Dua bintang film Cina ini cukup piawai aktingnya. Blackhat berkisah tentang terorist melalui cyber menyerang reaktor nuklir di Cina dan hacker yang mengoabrak-abrik nilai saham Wall street. Agent Amerika dan Cina bekerja sama untuk menemukan biang keroknya. Christ Hamsworth yang sedang dipenjara karena beberapa tindakan kriminalnya menjebol bank, diminta oleh Chen Dawai untuk membantu mereka.
Kakak beradik yang ahli program dan juga hacker akhirnya bertemu dengan Hathaway. Ternyata Chen Dawai dan Hathaway room mate sat kuliah di MIT dan saat kerja di silicon valley. Chen Lien dan Hathaway saling jatuh cinta membuat film ini ada romantismenya. Tidak sekedar kekerasan baku tembak antar agent federal dan penjahat yang kabur hingga ke Jakarta.
Cukup mengejutkan bagi saya, karena bagian terseru dari film lokasinya di Jakarta. Sayangnya Hathaway dan Chen Lien tidur di rumah penduduk kumuh seolah menampilkan bahwa Jakarta kumuh. Animasi film ini cukup baik saat pesta rakyat yang seharusnya di Tugu Monas, tetapi yang ditampilkan Tugu Selamat Datang. Di Jakarta lah Hathaway bertemu langsung dengan otak penjahat yang bernama Kassar.
Kekurangan film ini juga tidak tampak Hathaway benar-benar jenius sebagai ahli program atau hacker. Tampak kaku dan lebih ditonjolkan kekuatan ototnya. Â Sebenarnya sutradara Michael Mann bisa mengkamuflase Hathaway memakai kaca mata baca agar tampak benar-benar nerd. Seperti kebanyakan para hacker.
Sequel film Blackhat banyak berlokasi di Hongkong. Cukup membanggakan bahwa untuk ke Indonesia mereka mempersoalkan  tidak mudah untuk mendapatkan visa (padahal pakai voa mudah). Chen Lien dan Hathaway masuk Indonesia memakai passport Indonesia. Hal ini yang membuat saya senyum sendiri saat menonton Blackhat.
Lebih mengharukan lagi film ini menampilkan adegan Chen Lien mengambil data ke Bank di Jakarta. Dia naik taxi dari jembatan di Tanah Abang. Warna khas Pasar Tanah Abang yang hijau muda beberapa menit tampil. Kemudian tampak aktor Indonesia yang sering bermain di film laga tampak disini. Bahasa Indonesia juga dipakai dalam dialog di film ini.
Film yang paling saya rekomendasikan untuk ditonton oleh orang Indonesia. Phei Pei island di Thailand terkenal karena film Hangover II. Saya yakin akan makin banyak turis ke Jakarta dan Indonesia dengan film Blackhat ini. Semoga pemerintah Indonesia memberikan kemudahan bagi para produser asing untuk shooting di Indonesia.
Elevsina, 18 Januari 2015