Catat, Ini Daftar Obat dan Alat Kesehatan yang Wajib Ada di Rumah

Kecelakaan dapat terjadi di mana saja, termasuk di dalam rumah. Menyimpan stok obat di rumah sangat membantu sebagai pertolongan pertama saat terjadi kebutuhan yang mendadak. Terlebih jika di rumah ada balita, meski sudah hati-hati, ada saja kejadian yang membuat mereka terbentur, jatuh, atau diare.

Persediaan obat-obatan ini dapat dibeli tanpa resep dokter di apotek dengan logo hijau atau logo biru. Nah, obat apa saja yang dimaksud dan mengapa kita perlu menyediakannya di rumah? Berikut daftarnya.

1. Obat pereda nyeri dan demam 

Parasetamol, ibuprofen adalah contoh obat yang masuk dalam kelompok ini. Ada banyak merek dagang yang beredar dengan kandungan zat tersebut. Bentuk sediaannya ada tablet, sirup, dan drop atau tetes. Jenis yang disediakan disesuaikan dengan usia anggota keluarga tentunya.

2. Obat antidiare

Jika tiba-tiba diare menyerang di malam hari akibat salah makan sesuatu, persediaan obat seperti loperamide, attapulgite tentu sangat membantu. Selain itu, siapkan juga beberapa bungkus oralit untuk mencegah dehidrasi.

3. Obat antihistamin/alergi

CTM dan cetirizine bisa menjadi pilihan obat alergi. Makanan serta cuaca seringkali menjadi penyebab datangnya alergi.

4. Obat maag

Sediakan antasida dalam kotak obat di rumah, apalagi jika anggota keluarga ada yang sering terkena serangan di daerah lambung. Penetral asam lambung ini cukup manjur jika terjadi serangan maag.

5. Salep atau krim luka bakar

Kalau-kalau anggota keluarga kecipratan minyak saat menggoreng atau terkena benda panas, dibutuhkan salep ini sebagai pertolongan pertama.

6. Cairan antiseptik

Povidon iodine atau rivanol menjadi pilihan yang mudah didapat sebagai antiseptik, mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut.

7. Plester luka

Anak-anak paling sering membutuhkan plester luka. Bermain sepeda, lari-larian di taman, eh ternyata jatuh. Si kecil merasa lebih nyaman saat lukanya ditutup plester.

8. Termometer

Jangan biasakan mengukur suhu tubuh dengan telapak tangan. Selain tidak akurat, juga tidak dapat mengukur perubahan suhu dengan pasti saat sebelum dan sesudah minum obat.

Jika ada penyakit lain yang diderita oleh anggota keluarga, bisa ditambahkan juga daftarnya. Meski obat-obatan ini sebagai stok persediaan, jangan dibiarkan tanpa pernah mengecek kedaluwarsanya secara berkala. Maksud hati menjadi pertolongan pertama, eh yang didapat sebaliknya, timbul bahaya lain karena obat yang digunakan sudah kedaluwarsa. Untuk mencegah kesalahan, obat-obatan ini disimpan dalam kemasan aslinya. Jika sudah dibuka segelnya, beri tanggal dan bulan di label obatnya karena masa simpan obat akan berubah setelah obat digunakan.

Kotak obat ini disimpan di tempat yang jauh dari jangkuan anak-anak. Namun, semua anggota keluarga diinformasikan letak kotak obat ini agar mudah dicari saat hendak dperlukan. Dan untuk informasi tambahan, ada baiknya menulis nomor telepon penting di dekat kotak obat/ di bagian luar kotak obat. Untuk kegawatdaruratan nomor telepon 119 adalah nomor yang dapat dihubungi untuk segera meminta pertolongan. Ingat, meski sudah dilakukan pertolongan pertama, jika tidak ada perbaikan atau butuh penanganan tenaga medis, segera datang ke fasiliatas kesehatan.