Kaum hawa mengeluarkan sebanyak 16.215 kata per hari sedangkan kaum adam menggunakan rata-rata 15.669 kata setiap hari. Tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok seperti angka 20.000 kata dibanding 7.000 kata yang dikutip secara massif oleh media, konselor pernikahan dan buku-buku self-help tentang relasi antar gender.
Hal menarik lainnya yang juga dari penelitian Pennebaker adalah wanita cenderung membicarakan orang lain alias bergosip. Sedangkan pria lebih memilih untuk banyak membicarakan hal-hal yang sifatnya konkret. Meski hal ini tidak merubah fakta bahwa tidak ada perbedaan yang terlalu kontras banyaknya kata dalam sehari, seperti yang diklaim oleh Brizendine.
Brizendine pun mengakui kekeliruan ini karena apa yang ia nyatakan tidak memiliki pendukung secara empiris dan ia berkenan untuk menghilangkannya pada buku edisi yang akan datang.
Berdasarkan temuan Pennebaker dan stereotip dalam masyarakat, wanita lebih suka bergunjing sehingga memiliki arti negatif. Lalu bagaimana cara cerdas agar wanita menghabiskan kuota bicara untuk sesuatu yang lebih produktif?
Ada beberapa tips yang akan saya bagikan di sini;
1. Membaca Al-Qur'an
Secara fitrah, wanita itu senang ngobrol. Selama ngobrolnya positif, tentu akan mengurai kejenuhan dan membuat hati bahagia, apalagi jika ngobrol dengan orang-orang terdekat. Namun, sebagai muslimah, kita harus menyediakan waktu khusus untuk membaca Al-Qur'an. Selain sebagai bukti kecintaan kepada kalam-Nya, membaca Al-Qur'an juga membuat jiwa tenang.
Bahkan, secara ilmiah membaca Al-Qur'an memberi dampak positif bagi kesehatan.Â
Dilansir dari Liputan6.com, setidaknya ada 4 fakta membaca AL-Qur'an bagi kesehatan.
a. Meredakan stress dan rasa cemas.
Hal ini dibuktikan dalam studi di Universitas Salford bahwa orang yang membaca Al-Qur'an dan melantunkannya menjadi lebih rileks dan tenang dibanding membaca buku biasa.
b. Stabilkan tekanan darah dan denyut jantung.
Membaca Al-Qur'an akan memberi efekrelaksasi yang merangsang pengaktifan dan pengendalian saraf otonom sehungga tekanan darah dan denyut jantung menjadi stabil.
c. Meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
Membaca Al-Qur'an memberi efek mempertajam daya ingat dan konsentrasi serta lebih fokus.
d. Membantu menghancurkan sel-sel kanker.
Berdasarkan penelitian Dr. Ahmed Al-Qadhi, ia menyatakan bahwa lantunan ayat suci Al-Qur'an dapat mengembalikan keseimbangan sel-sel sehat dan membunuh sel-sel kanker. Bahkan ia menyebutkan membaca Al-Qu'an dapat meningkatkan sel-sel imun sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.