Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dunia Tiga Masa (Renungan Akhir Tahun)

31 Desember 2021   20:48 Diperbarui: 31 Desember 2021   23:39 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia Tiga Masa

Oleh: Tatiek R. Anwar

Kutoleh ruang waktu yang terlipat kala
Kelebat bayangan kurun mengelabu
Mencipta selarik tanya dalam diri
Adakah perjalanan lampau menyisa mimpi?

Terjangan sangkala menghempas
Melemparku pada kesadaran
Sejatinya ku tlah ditinggalkan
Menoreh kenangan mengukir sejarah

Dunia hanya tiga masa
Kemarin
Hari ini  
Esok

Kemarin kan berlalu
Merugi tersebab khilaf
Kesudahan amal yang tak lagi diharap
Ibrah dipetik menjadi hikmah

Hari ini pasti adanya
Dekap erat sebab peluang raih baju takwa
Jika lepas rugilah sebab salah serupa
Laba didapat bila kebaikan dalam genggaman

Esok adalah labirin misteri
Berputar tanpa tahu ke mana kan bermuara
Janganlah terpedaya dan terlenakan
Tak jua jadi beban hadirkan resah

Tahukah bagaimana waktu mencuri usia?
Dirampasnya melalui esok dengan lalai dan menunda
Melesat cepat ibarat panah terlepas dari busurnya
Buat lupa hakikat masa hingga batas usia

Kemarin, hari ini dan esok hari
Kepingan puzzle yang melukis jati diri
Insan cerdas tak lepaskan peluang
Sekali berlalu, tak kembali dan tak terganti

Tak ada jaminan hidup hingga esok
Tak pula menjamin takdir yang berlaku atasmu
Sejatinya setiap waktu datang, lahir kewajiban baru
Padahal ajal tiba tanpa pernah berkabar

Tangsel, 31 Desember 2021

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun