Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Senjata Terkuat Itu Bernama Doa

13 Desember 2021   09:42 Diperbarui: 15 Desember 2021   07:45 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ada yang mengatakan, manusia lahir bersamaan dengan lahirnya masalah. Artinya, manusia dalam situasi dan kondisi apapun akan selalu disertai dengan masalah. Dalam masa pandemi atau kondisi ekonomi global yang sulit, masalah yang dihadapi orang lain secara tidak langsung memberikan dampak juga pada diri kita. Ketahanan kita menghadapi masalah, tidak dapat dihadapi dengan kekuatan fisik semata. Kekuatan ruh atau psikis justru memiliki andil lebih besar dalam ketahanan menghadapi masalah.

Sebagai muslim, kita wajib berikhtiar dengan upaya-upaya yang terukur dan jelas targetnya.  Namun, sebagai mukmin, kita memiliki senjata terkuat yaitu doa. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam.sebuah hadits:

"Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi." (HR Abu Ya'la).

Lalu apa saja sih, keutamaan doa sehingga ia menjadi penguat bagi seorang mukmin? Inilah beberapa keutamaan doa sehingga seorang dianjurkan untuk memperbanyaknya:

1. Doa adalah otaknya ibadah
"Doa itu adalah otak ibadah". (Hadits diriwayatkan oleh  Turmudzi dari Anas ra).

Mengapa doa disebut sebagai otak ibadah? Ada dua hal penting yang menjadi sebabnya. Pertama, berdoa berarti menjalankan perintah Allah SWT sebagai bukti ketaatan seorang hamba, sebagaimana firman-Nya: "Berdoalah kepada-Ku!". Ini merupakan hujjah terkait doa sebagai otak ibadah. Kedua, doa merupakan wujud dari ketundukan seorang hamba yang hanya menjadikan Allah sebagai sandaran. Al Hakim berkata:

 "Sesungguhnya doa menjadi otak ibadah, karena doa adalah berbuat kebaikan dari daya upaya dan kekuatan serta mengetahui bahwa segala sesuatu semuanya dari Allah dan penyerahan kepada-Nya".
Dari Nu'man bin Basyir bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Doa adalah ibadah", kemudian beliau membaca ayat : "Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu". [Ghafir : 60].

Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Imam At-Thaibi berkata : Sebaiknya hadits Nu'man di atas difahami secara arti bahasa, artinya berdoa adalah memperlihatkan sikap (berserah diri dan membutuhkan Allah, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta serta merasa butuh kepada Allah. 

Oleh karena itu Allah mengakhiri ayat tersebut dengan firman-Nya : "Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu". Dalam ayat ini orang yang tidak mau tunduk dan berserah diri kepada Allah disebut orang-orang yang sombong.

2. Doa adalah peredam murka Allah.

Salah satu cara terbaik untuk meredam murka Allah SWT adalah dengan berdoa. Allah SWT sangat membenci hamba-Nya yang tidak pernah meminta, dan akhirnya membuat Allah SWT murka. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka padanya." (HR. Tirmidzi no. 3373. Syaikh Al Albani mengatakan  bahwa hadis ini hasan)

3. Do'a menghindarkan seorang hamba dari bencana.

Diantara wasilah yang dapat menolak bencana sebelum ia turun atau menjadi sebab terangkatnya bencana tersebut apabila sudah turun, adalah dengan doa. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada yang dapat menolak ketentuan Allah SWT kecuali doa." (HR. Tirmidzi, 2139)"


4. Tidak ada doa yang sia-sia.

Dengan izin Allah, semua doa akan dikabulkan. Allah menjamin pengabulan doa dalam tiga keadaan, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut:

"Tidaklah seorang muslim memanjatkan do'a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do'anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal." 

Para sahabat lantas mengatakan, "Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo'a." 

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas berkata, "Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian." (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa'id. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid)

5. Do'a menjadi bukti atas benarnya keimanan seorang hamba.

Doa menunjukkan pengenalan seorang hamba pada Sang Pencipta. Ia memahami bahwa Allah wajib ditaati baik dalam rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya. Doa menunjukkan bahwa ia meyakini Allah itu ada dan Allah itu Maha Kuasa, Maha Mencukupi, Maha Pemberi Rizki, Rabb yang berhak diibadahi dengan semurni-murninya ketaatan.

6. Doa menunjukkan sikap tawakkal seorang hamba.

Doa menjadi bukti keberserahan diri kepada Allah Ta'ala. Ketika seorang hamba berdoa, maka itu berarti meminta tolong pada Allah dan menjadikan-Nya satu-satunya tempat bersandar. Ia maksimalkan perannya sebagai hamba dengan ikhtiar dan menggantungkan harap dengan doa.

7. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata bahwasanya Rasulullah SAWbersabda:

"Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah Ta'ala daripada doa." (HR. Tirmidzi)

Begitu banyak keutamaan dari Allah yang kita dapatkan dengan berdoa. Namun, sebagian besar dari kita sering mengabaikan dan tidak memperhatikannya. Padahal dengan berdoa kita menjadi lebih dekat dengan Allah sehingga mendatangkan kasih sayang-Nya. 

Jadi, masih ragu untuk berdoa? Tentu saja tidak ada alasan lagi bagi kita untuk memperbanyak doa kepada Allah.

Ketika kita melambungkan harap dan pinta, tentu kita ingin doa kita dikabulkan. Namun, agar doa kita dikabulkan, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. 

In sya Allah akan saya lanjutkan di tulisan berikutnya.

Tulisan ini disarikan dari:

7 Manfaat Do'a | Rumaysho.Com
https://rumaysho.com/1324-7-manfaat-doa.html

 https://bincangsyariah.com/zikir-dan-doa/keutamaan-berdoa-ada-tujuh-menurut-ulama-apa-saja/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun