Mohon tunggu...
Tatianna DaniellaUsmany
Tatianna DaniellaUsmany Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fakultas Hukum

Mahasiswi Fakultas Hukum Semester 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Kuliah Daring bagi Mahasiswa

19 Januari 2021   20:38 Diperbarui: 19 Januari 2021   20:54 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatianna Daniella Usmany

NIM 2010611071

S1 Hukum, Fakultas Hukum, UPN Veteran Jakarta

taniausmany2001@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap kuliah daring dan tantangan selama kegiatan kuliah yang sudah berjalan selama pandemi Covid-19 ini. Penelitian ini menggunakan penerapan analisis data kualitatif dengan subjek penelitian kuantitatif atau responden yang merupakan mahasiswa yang ada di beberapa Universitas di Indonesia. Dari penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa mayoritas responden (Pelajar dan Mahasiswa) cenderung menganggap kuliah daring kurang efektif untuk proses pembelajaran dan menghadapi banyak tantangan dalam kegiatan kuliah daring.

Coronavirus Disease (Covid-19) yang melanda hampir diseluruh belahan dunia. Covid-19 bermula timbul di Wuhan, Cina dan telah diumumkan sebagai pandemic oleh organisasi kesehatan dunia. Berbagai negara telag menerapkan isolasi, yaitu pemisahan orang sakit dengan penyakit menular dari orang yang tidak terinfeksi untuk melindungi orang yang tidak terinfeksi. Berbagai negara telah menerapkan social distancing (pembatasan jarak sosial) yang di rancang untuk mengurangi interaksi antara orang-orang dalam komunitas yang lebih luas. di mana individu mungkin tertular tetapi belum diidenfikasi sehingga belum terisolasi. Pandemi Covid-19 di Indonesia mulai terjadi pada bulan Maret 2020, dimulai dengan adanya korban positif di kota Depok. Setelah itu peningkatan kasuspun terjadi diseluruh wilayah Jabodetabek sehingga menjadi Kawasan zona merah. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, WHO memberikan himbauan untuk menghentikan acara-acara yang dapat menyebabkan massa berkerumun . Maka dari itu, pembelajaran tatap muka yang mengumpulkan banyak mahasiswa di dalam kelas ditinjau ulang pelaksanaanya. Perkuliahan harus diselenggarakan dengan skenario yang mampu mencegah ulang pelaksanaanya. Perkuliahan harus diselenggarakan dengan skenario yang mampu mencegah berhubungan secara fisik antara mahasiswa dengan dosen maupun mahasiswa dengan mahasiswa (Firman F., & Rahaya, S., 2020). Menurut Milman (2015) penggunaan teknologi digital dapat memungkinkan mahasiswa dan dosen melaksanakan proses belajar mengajar yang biasanya dilakukan secara tatap muka harus dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring), satu sisi hal ini dianggap banyak manfaat dari sistem ini salah satunya adalah tidak terkendala jarak dan waktu namun disisi lain penerapan sistem tersebut tidak semudah yang dibayangkan karena perlu kesiapan dosen, mahasiswa, maupun fasilitas yang memadai. Pembelajaran secara daring telah menjadi tuntutan dunia pendidikan sejak beberapa tahun terakhir. Pembelajaran tatap muka dianggap tertutup dan dipahami sebagai model tradisional, sehingga dibutuhkan fasilitas pembelajaran daring akan tercipta pada sebuah pendidikan tinggi suatu lingkungan belajar modern. Bentuk perkuliahan yang dapat dijadikan solusi dalam masa pandemi covid-19 adalah pembelajaran daring. Menurut Moore, Dickson-Deane & Galyen (2011) Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesbilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleg Zhang et al, (2004) menunjukan bahwa penggunaan internet dan teknologi multimedia mampu merombak cara penyampaian pengetahuan dan dapat menjadi alternatif pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas tradisional. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang mampu mempertemukan mahasiswa dan dosen untuk melaksanakan interaksi pembelajaran dengan bantuan internet (Kuntarto, E. 2017). Pada tataran pelaksanaanya pembelajaran daring memerlukan dukungan perangkat. perangkat mobile seperti smartphone atau telepon android, laptop, komputer, tablet, dan iphone yang dapat dipergunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan dimana saja (Gikas&Grant, 2013). Penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan agar mampu tantangan yang dihadapi para mahasiswa dalam kuliah daring. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur mengenai keberlanjutan metode pembelajaran jauh di Indonesia bahkan setelah nanti pandemi Covid-19 usai.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Perbedaanya dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari darta, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori. Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Sebab lebih mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas data. Penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu mengadakan survey kepada mahasiswa mengenai penerapan pembelajaran daring. Survey disebarkan menggunakan google form yang diberikan kepada mahasiswa melalui google form. 

Berdasarkan pertanyaan yang sudah diajukan oleh peneliti kemudia dijawab oleh responden melalui media google form, Setelah dilakukan analisi oleh peneliti, maka diperoleh beberapa hasil penelitian, antara lain:

1. Diagram diatas menunjukkan persentase jenis kelamin responden. Dari banyaknya 124 koresponden sebanyak 69.4% perempuan dan 30,6% adalah laki-laki

2. Diagram diatas menunjukkan persentase tingkat semester mahasiswa, Dari banyaknya 124 koresponden sebanyak 87,1% berada  di semester 1. 11,3% berada disemester 3, dan sisanya berada di semester 2,4,5, dan lain-lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun