Mohon tunggu...
Tatiana Dayana
Tatiana Dayana Mohon Tunggu... Buruh - Makhluk Neverland

Aku bukan penikmat rindu, kopi, senja. Aku penikmat Kamu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lovely Heritage

14 Agustus 2021   23:52 Diperbarui: 15 Agustus 2021   00:07 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sebatang, dua batang, hingga satu bungkus rokok menjadi kawannya hari ini. Turut juga tiga cangkir kopi sudah berdenter di atas meja. Sarapan dan makan siang ia lupakan.

 "Kita pernah sangat dekat bahkan tanpa sekat. Ungkapan cinta yang buas dalam bisu yang pasrah." Waktu yang mereka habiskan berdua tentu lebih banyak di rumah ini.

 Dimas menatap langit, tidak ada jingga penghantar senja. Langit sore kali ini berwana ungu. Ia berharap ada teduh untuk harapan yang jatuh. Bukan orang yang mudah bercerita dan gemar mengumbar isi hatinya. Dimas, tentu begitu rapuh.

Sandekala tiba mengubah nirwana menjadi setengah gelap. Dimas hanya mengisi perutnya dengan semangkuk mie rebus. Lalu bergegas mandi. Setelah mandi, ia sudah siap dengan kaos hitam, celana jeans yang sobek dibagian lutut dan jaket. Ia segera menuju kedai kopi miliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun