"Kita tinggalkan saja, sayang tiketnya sudah dibeli. Lebih baik mengorbankan satu tiket, daripada kita tidak jadi berangkat," jawab Haris tegas.
Suara kereta sudah terdengar dari kejauhan, Rendi tampak berlari dan langsung mendekati kedua temannya.
"Kamu ini, membuat kami cemas saja!" gerutu Topan kepada Rendi.
"Kalau mau naik kereta itu harus datang lebih awal, kalau telat sedikit saja kita akan tertinggal" kata Haris menambahkan.
"Iya maaf." kata Rendi sambil cengengesan.
Kereta tak lama datang. Mereka segera masuk dan menuju kursi sesuai dengan tiket. Sepanjang jalan mereka ngobrol dengan seru sambil menikmati pemandangan yang terlihat di sepanjang jalan. Tak terasa kereta pun sudah tiba di stasiun Bogor.
Setelah turun dari kereta api, Haris mengajak kedua temannya keluar dulu dari stasiun kemudian masuk lagi. Mereka mengeluarkan kartu elektronik, dan menempelkan di pintu yang dijaga oleh petugas dan langsung naik ke KRL. Suasana di KRL masih sepi, ketiganya bisa duduk dengan nyaman.
Setelah melewati beberapa stasiun, penumpang bertambah banyak, Ketika ada ibu-ibu yang tidak kebagian duduk, mereka pun berdiri. Pertanda mereka anak- anak yang baik hati.
Dert .... Dert... Suara panggilan telepon terdengar dari tas Haris.
"Sudah sampai di stasiun Depok Bunda, nanti akan turun di stasiun Manggarai," jelas Haris pelan. Dia paham jika ibunya cemas kepada mereka.
Di Stasiun Manggarai mereka turun. Haris sebagai petunjuk jalannya, karena Rendi dan Topan baru pertama kali pergi ke Jakarta naik KRL.