Pada tulisan sebelumnya saya sudah menuliskan tentang perjalanan kami saat berburu sunrise di Bukit Dingklik (baca di sini). Setelah jeep bisa bergerak, perjalanan dilanjutkan menuju kawah Gunung Bromo dan tempat menarik lainnya.
Apabila bekunjung ke destinasi wisata Gunung Bromo, tidak lengkap rasanya apabila tidak melihat kawahnya yang berada di bagian puncak. Â
Perjalanan Menuju Kawah Gunung Bromo
Jalan yang dilewati oleh jeep menuju ke Gunung Bromo tidak terlalu lebar, sebelah kanannya berupa bukit batu cadas. Jalannya menurun, di sebelah kiri banyak pepohonan tetapi diberi pembatas karena curam.
Pemandangan di sebelah kiri sangat indah berupa Gunung Semeru, Gunung Batok dan Gunung Bromo yang masih tertutup kabut terlihat sangat dekat. Kami tak bosan memandangnya.
Beberapa saat kemudian kami sampai di kawasan berpasir dan jeep berhenti di parkiran yang tersedia. Saya bertanya ke sopir letak toilet, Mas Fanni menunjuk ke tempat yang banyak pohonnya.
Kami berjalan menuju toilet, ternyata antriannya sudah dimulai dari luar. Untuk perempuan toilet yang tersedia ada 3 buah, beberapa orang bule juga sedang ikut antrian.Â
Tetapi tiba-tiba ada seorang ibu masuk dan mau menyerobot sehingga diomel oleh pengunjung yang lainnya. Di toilet ini pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp 3.000,00.
Setelah semua kumpul, kami berjalan melewati pasir. Banyak kuda di sekitar sini, pengunjung bisa naik kuda sampai ke tangga dekat kawah dengan tarif Rp 100.000,00 sekali jalan dan bila bolak-balik pengunjung harus membayar 2 kali lipat.
Mungkin karena masih pagi, pasirnya agak basah sehingga susah saat dilewati. Pasukan kami masih utuh 8 orang, yang jalan di depan yaitu Mas Fadhil, ananda, anaknya Teh Nia dan keponakan. Saya di belakang bersama Teh Nia, Teh Nur dan anaknya.