Kami menempati tempat duduk nomor 8C, 8D, 9B, 9C dn 9D, saya dan Teh Nur duduk di bagian depan. Ananda dan keponakan di belakang saya, serta keponakan yang laki-laki kembali terpisah di tempat duduk sebelah kanan kami.
Tempat duduk yang kami tempati terasa lebih nyaman dari kereta sebelumnya, begitupun dengan ACnya terasa lebih dingin. Di kereta ini juga tersedia colokan listrik untuk mengisi daya HP dan laptop.
Toilet yang tersedia ada 2 buah dan sudah dipisahkan antara toilet laki-laki dan perempuan, dan semuanya toilet duduk. Tetapi hanya ada di gerbong bagian belakang saja.
Untuk perjalanan malam ini, kami lebih banyak menghabiskan waktu dengan tidur. Suara adzan Shubuh terdengar saat di stasiun Brebes, saya yang duluan bangun dan pergi ke toilet untuk buang air kecil sekalian berwudhu. Setelah selesai melaksanakan salat, saya membangunkan yang lainnya sehingga bisa melaksanakan salat Shubuh secara bergantian.
Saat pulang ini kami membawa bekal makanan dan minuman lebih sedikit. Pukul 06.00 perut sudah terasa lapar, saya dan kakak ipar memakan bekal yang dibawa. Sedangkan ananda dan keponakan hanya makan camilan saja.
Pukul 08.15 kereta sudah sampai di stasiun Pasar Senen, dan kami langsung menuju ke rumah kakak ipar. Tiga puluh menit kemudian kami sudah sampai, saya beserta ananda dan keponakan menginap dulu semalam sebelum pulang ke Cibadak. Besoknya kami pulang menggunakan KRL dan kereta api.
Wasana Kata
Itulah perjalanan menarik yang kami lakukan dari stasiun Pasar Senen Jakarta menuju ke stasiun Pasarturi Surabaya pulang pergi menggunakan kereta api ekonomi.
Fasilitas yang ada di kereta api ekonomi membuat kami merasa aman dan nyaman. Walaupun durasi perjalanan dilakukan selama 11 jam, tetap kami bisa menikmatinya dengan perasaan senang dan tidak merasakan kelelahan.
Semoga pada saat liburan selanjutnya, kami bisa menikmati kembali perjalanan jauh menggunakan kereta api dengan tujuan yang berbeda. Terima kasih telah membaca tulisan ini, salam hangat dan bahagia selalu
Cibadak, 4 Juli 2024