Tak lama kemudian ada salah satu siswa yang mengalami hal yang sama dan bertanya kepada saya melalui pesan yang dikirimkannya, saya pun bisa memberikan penjelasan cara memperbaikinya.
Setelah itu saya melanjutkan dengan memilih sekolah yang dituju, untuk tahun ini ada 3 pilihan sekolah yang bisa diisi yaitu pilihan pertama dan kedua sekolah negeri dan pilihan ketiga sekolah swasta.
Ketika mengisi pilihan pertama langsung muncul jarak rumah ke sekolah yang dituju, begitupun ketika memilih sekolah pilihan kedua. Sedangkan untuk pilhan ketiga, saya memilih tidak bersedia ditempatkan di sekolah swasta.
Tahap selanjutnya adalah mengunduh surat keterangan tanggung jawab mutlak orang tua, sebelumnya diisi dulu antara ayah atau ibu yang akan menandatangani surat tersebut.
Saat diunduh, filenya berupa Pdf sudah ada nama orang tua yang akan menandatangangi, nama siswa, alamat beserta titik koordinat, nomor KK, nomor HP, jalur pendaftaran, nama sekolah yang dipilih serta pernyataan orang tua tentang kebenaran isi data dan apabila tidak benar bersedia diberikan sanksi.
Surat tersebut saya langsung print, dan harus ditandatangani di atas materai Rp 10.000,00. Ternyata saya tidak punya stok materai di rumah sehingga harus membelinya terlebih dahulu. Kebetulan kakak mau keluar membeli bubur, sehingga saya menitip kepadanya untuk membeli materai di mini market terdekat.
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.45, saya mengirimkan pesan di grup sekolah meminta izin tidak mengikuti upacara bendera karena belum selesai mendaftarkan ananda.
Tak lama kakak datang, materai saya tempel dan surat saya tandatangani kemudian di scan dan akan diunggah. Tetapi akun PPDB Jabar tidak bisa diakses.
Saya sudah mencoba beberapa kali, tetapi tidak berhasil. Banyak siswa dan orang tua yang mengirimkan pesan kepada saya bahwa tidak bisa mengakses akun PPDB tersebut.
Saya menjawab agar semua bersabar, pengalaman tahun kemarin di hari pertama pendaftaran seperti ini. Karena yang mengakses siswa se-Jawa Barat sehingga kemungkinan server di pusatnya mengalami gangguan.
Akhirnya saya berangkat ke sekolah karena ada jadwal mengajar di jam pertama dan kedua di kelas 7. Pada saat berangkat saya melewati SMA Negeri Cibadak, terlihat ada beberapa siswa dari sekolah kami yang berada di sekolah tersebut dengan didampingi oleh orang tuanya masing-masing.