Pukul 10.00 acara sambutan-sambutan sudah selesai, tim upacara adat tampil kembali. Diawali dengan penampilan aki lengser dan ambu yang menghibur para penonton dengan tingkahnya yang lucu.
Kemudian 4 orang penari puteri tampil di depan, diikuti dengan penampilan 8 orang penari sisingaan dan 2 orang penari punggawa. Tim upacara adat kemudian berjalan menjemput pengantin yang sudah siap di belakang penonton.
Pengantin dinaikkan ke sisingaan dan diusung menuju ke panggung dan duduk di kursi yang sudah disediakan. Sebelum atraksi sisingaan dimulai, Kang Chandra menjelaskan tentang simbol tarian sisingaan ini.
Kesenian sisingaan ini merupakan bentuk kreatifitas budaya masyarakat kabupaten Subang. Sisingaan merupakan simbol bentuk perjuangan masyarakat Subang terhadap penindasan penjajah saat itu. Singa melambangkan penguasa atau penjajah dan yang menunggang sisingaan melambangkan generasi penerus bangsa.
Sedangkan payung yang digunakan melambangkan simbol pelindung generasi penerus bangsa, dan pengusung sisingaan melambangkan masyarakat pribumi yang tertindas. Â
Setelah memberikan penjelasan, dilanjutkan dengan atraksi menarik dari penari sisingaan dipimpin oleh Kang Chandra yang memberi aba-aba menggunakan gendang dan diiringi musik.
Penonton dibuat terpukau dengan atraksi sisingaan ini, sehingga acara pelepasan siswa kelas 9 SMPN 2 Cibadak menjadi lebih meriah.
Acara selanjutnya adalah sungkeman dari pengantin kepada kepala Sekolah dan perwakilan guru perempuan, pengalungan medali serta penyerahan bendera OSIS dan bendera sekolah dari siswa kepada kepala sekolah sebagai simbol bahwa mereka telah menyelesaikan pendidikan di SMPN 2 Cibadak.
Kemudian ketua komite menjemput kedua siswa sebagai simbol bahwa sekolah mengembalikan siswa kepada orang tua masing-masing.
Wasana Kata
Selesai proses upacara adat, dilanjutkan dengan pengalungan medali kepada semua siswa kelas 9 dan foto bersama siswa tiap kelas dengan wali kelas dan kepala sekolah.