Pada tahun 2021 tim literasi SMPN 2 Cibadak telah menerbitkan buku antologi pertama yang berjudul "Goresan Kisah Geulis Snada".
Saya pernah membuat artikelnya dengan judul "Goresan Kisah Geulis Snada, Cerminan Semangat Guru, Siswa dan Orang Tua dalam Berliterasi" dan "Melengkapi Sumber Bacaan di Perpustakaan Sekolah dengan Buku Karya Besama Guru dan Siswa".
Untuk tahun ini tim literasi SMPN 2 Cibadak kembali menerbitkan sebuah buku yang berjudul "Aglocita", yang memiliki arti ungkapan perasaan dari para penulis yang berisikan asa, duka, lara dan bahagia.
Proses Pembuatan Buku Aglocita
Pembuatan buku ini merupakan bagian dari tantangan literasi tingkat Provinsi Jawa Barat yang kami ikuti, setiap sekolah yang mengikuti Talenta 2023 harus menerbitkan satu buku antologi apabila ingin lolos dalam tantangan ini.
Guru yang tergabung dalam tim Talenta SMPN 2 Cibadak ada 3 orang yaitu yaitu Ibu Nina Sulistiati, saya sendiri dan Ibu Eva Holipa. Sedangkan siswanya ada 6 orang yang terdiri dari 2 siswa kelas 9 yaitu Kesya Mega Rizkia dan Cahaya Esa Puteri serta 4 siswa kelas 8 yaitu Yasmi Yuniarti, Raisa Afdhilanuuran Rafa Al'Balqis, Yuna Novianti, dan Nazwa Fauzia Anggita.
Kami sepakat untuk membuat buku berupa kumpulan serpen yang bertema tentang remaja, sesuai dengan usia siswa SMP karena buku ini nantinya akan disimpan di perpustakaan sekolah sehingga bisa dibaca oleh semua siswa.
Semua anggota tim literasi mengumpulkan naskahnya ke Bu Nina, karena beliau sebagai penanggung jawab sekaligus editornya. Kami menyerahkan semuanya, karena Bu Nina lebih menguasai tentang cerpen dan sudah banyak karyanya yang ditayangkan di Kompasiana dan ada juga yang sudah diterbitkan menjadi buku solo. Â Â
Kendala yang dihadapi yaitu pada siswa, mereka lama membuatnya sehingga harus terus dimotivasi dan diingatkan terus sampai batas waktu yang telah ditentukan.
Tetapi akhirnya semua naskah bisa selesai sesuai target, berkat adanya kerja sama yang baik dan semangat yang tinggi dari siswa. Naskah yang sudah jadi kemudian dikirimkan ke panitia, biaya untuk pembuatan buku ini sepenuhnya ditanggung oleh pihak busekolah.
Buku ini diterbitkan bulan Januari 2024, tetapi kami baru menerimanya pada akhir bulan Maret 2024 menjelang libur Idul Fitri. Sehingga baru bisa diserahkan kepada Kepala Sekolah pada tanggal 19 April 2024, untuk selanjutnya sebagian disimpan di perpustakaan.Â
Sinopsis Buku Aglocita
Cerpen pertama dituliskan oleh Ibu Nina Sulistiati berjudul "Lara di Bulan Ceria", mengisahkan tentang seorang anak bernama Xarena yang sering membantah perkataan bundanya bahkan sering menjawab menggunakan nada yang tinggi.
Kakaknya yang bernama Diandra sering mengingatkan kepada adiknya tidak boleh bersikap seperti itu kepada ibunya sudah membesarkan mereka sendirian sejak ayahnya tiada.
Suatu hari bundanya tiba-tiba pingsan, saat dibawa ke UGD ternyata menderita tumor usus dan sudah menyebar ke bagian lainnya.
Xarena sangat menyesal dan berjanji menjadi anak yang baik dan berbakti kepada ibunya. Tepat pada tanggal 3 September adalah ulang tahun ibunya, tetapi mereka tidak dapat merayakannya. Xarena dan kakaknya hanya bisa mengirimkan doa, berharap bundanya segera sembuh.
Cerpen kedua berjudul "Adventure to Jakarta", dibuat oleh saya sendiri mengisahkan tentang 3 sahabat yaitu Haris, Topan dan Rendi yang masih duduk di kelas 9 salah satu SMP yang ada di Sukabumi.
Mereka memiliki keberanian untuk berpetualang ke Jakarta tanpa didampingi oleh orang tua dengan naik kereta api ke Bogor selanjutnya naik KRL.
Ketiganya berkunjung ke beberapa tempat di Jakarta, dan bertemu dengan preman yang mengejar mereka.
Setelah berlari cukup jauh, akhirnya mereka bertemu dengan polisi dan berhasil selamat dari kejaran preman tersebut. Polisi tersebut mengantarkan mereka ke stasiun terdekat, sehingga bisa kembali ke Sukabumi dengan selamat.
Cerpen ketiga berjudul Kisah Sepotong Roti, ditulis oleh Ibu Eva Holipa. Mengisahkan tentang satu keluarga yang memiliki anak bernama Novia dan Naufal.
Saat mereka makan bersama, ada roti yang tersisa. Novia ingin memberikan roti tersebut kepada temannya di sekolah karena tidak pernah membawa bekal makanan tetapi rotinya diambil dan dimakan oleh kakaknya.
Ayahnya memanggil mereka dan menceritakan tentang suatu kisah yang menyentuh perasaan keduanya, sehingga Naufal menjadi sadar atas kesalahannya serta membeli roti di warung sebagai gantinya dan diberikan kepada adiknya.
 Cerpen selanjutnya bertema tentang persahabatan dan persaudaraan yaitu berjudul "Aku, Laut dan Nira" ditulis oleh Kesya Rizkia Mega," Di Bawah Hujan" ditulis oleh Cahaya Esa Putri, "Sepasang Mata Bola" ditulis oleh Yasmi Yuniarti, "Buku Bersampul Biru" ditulis oleh Raisa Afdhilanuuran Rafa Al'Balqis, "Mendung Tak Selamanya Kelabu" ditulis oleh Yuna Yuniarti serta "Jangan Benci Aku, Ya" ditulis oleh Nazwa Fauzia Anggita.
Tentu saja cerpen yang dibuat oleh siswa sesuai dengan gayanya masing-masing menggunakan bahasa remaja.
Wasana Kata
Kami berharap semoga buku ini bermanfaat dan bisa mendukung pembelajaran di sekolah kami terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Karena dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada materi mereviu buku dan membuat cerpen, sehingga buku tersebut bisa dijadikan sebagai sumber ataupun acuan bagi siswa.
Ibu Nina dan saya memiliki cita-cita ingin menerbitkan buku yang di dalamnya ada karya Kepala Sekolah dan semua guru SMPN 2 Cibadak.
Pernah disampaikan oleh Ibu Nina, tetapi baru di WAG bukan di forum rapat dinas dan belum ada yang meresponnya. Mudah-midahan keinginan tersebut suatu saat bisa terwujud.
Terima kasih telah membaca buku ini, salam hangat dan bahagia selalu
 #Tulisan ke-38 di tahun 2024
Cibadak, 27 April 2024
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H