Terdengar suara musik yang membuat Faiz merasa rileks, dan terapis mengajak Faiz untuk mundur ke tahun-tahun sebelumnya mengingat peristiwa yang dialaminya. Faiz selalu menjawab apa yang ditanyakan oleh terapisnya.
Satu jam jam kemudian, Bu Dini dan suaminya dipanggil kembali sedangkan Faiz menunggu diluar.
Dari hasil hipnotis, menurut terapisnya Faiz pernah dibully oleh temannya tentang cadelnya saat berusia 7 tahun. Sehingga menyebabkan Faiz tidak percaya diri dan takut bertemu dengan orang baru.
Bu Dini mengatakan bahwa saat di SD Faiz tidak bermasalah selama di sekolah, tetapi mengapa baru sekarang Faiz mengalami hal seperti ini.
Terapisnya menjelaskan bahwa bully yang pernah dialami oleh anak akan tersimpan di otak bawah sadarnya, sehingga akan menjadi mimpi buruk bahkan bisa menyebabkan anak trauma. Â Efeknya tidak langsung dirasakan oleh anak saat itu juga tetapi bisa setelah bertahun-tahun kejadian.
Cara yang dianjurkan untuk menyembuhkannya yaitu dengan melakukan hipnosleeping oleh orang tuanya, yaitu berbicara saat anak sudah tidur dengan memberikan kata-kata sugesti berupa kata-kata positif yang mengandung motivasi. Â
Bu Dini diberitahu cara melakukan hipnosleeping tersebut termasuk kata-kata yang harus diucapkannya dan diberi lembaran kertas berisi penjelasan tentang hipnosleeping tersebut.
Setelah selesai, mereka pun pulang. Malamnya ketika Faiz sudah tidur nyenyak, Bu Dini mulai mempraktikkan hipnosleeping tersebut.
Kata-kata sugesti ini harus diucapkan dengan suara yang lembut, setengah berbisik tetapi masih bisa didengar oleh anak. Juga harus diucapkan tegas, tetapi tidak membangunkan anak.
Sugesti ini harus dilakukan setiap malam, setelah berhasil bisa dilakukan satu atau dua kali selama seminggu atau sesuai kebutuhan.
Besoknya Faiz sudah memakai seragam dan siap berangkat, tetapi masih terlihat gugup. Tangannya terasa dingin dan berkeringat, dadanya pun berdegup dengan sangat kencang.