Setiap kelompok diberi waktu untuk memanjat selama beberapa menit secara bergantian.Â
Di awal-awal pohon pinang masih licin karena ada pelumasnya, sehingga peserta kesulitan untuk memanjat sampai ke atas.
Di sinilah keseruannya, terkadang sudah sampai ke atas tetapi melorot lagi ke bawah.Â
Setiap kelompok membagi tugas, satu atau dua anak yang bertubuh kecil kebagian memanjat. Sedangkan yang lainnya berada di bawah, dijadikan pijakan oleh temannya yang sedang memanjat.
Penonton yang ada di pinggir lapangan merasa terhibur, mereka bersorak dan memberikan semangat kepada para peserta. Supaya lebih seru, oleh panitia anak-anak diguyur dengan air sehingga tubuh dan bajunya basah.
Untuk lomba panjat pinang ini setiap kelompok harus kompak dan menyiapkan strategi tertentu agar bisa sampai ke atas.
Lomba panjat pinang akan selesai apabila semua hadiah yang ada di atas bisa diambil oleh semua peserta. Baju dan badan kotor tidak menjadi masalah bagi mereka, anak-anak mengikutinya dengan gembira dan tetap semangat. Â
Mereka senang bisa menyelesaikan lomba panjat pinang ini dan membawa hadiah yang sudah diambilnya dari atas. Tentu saja setiap kelompok akan mendapatkan hadiah yang berbeda, dan mereka membaginya bersama-sama.
Menjelang magrib perlombaan panjat pinang ini selesai, anak-anak langsung pulang untuk mandi. Baju kotor harus direndam semalaman menggunakan sabun, supaya bisa dicuci sampai bersih pada keesokan harinya. Â
Dasar anak-anak, tak mengenal kata lelah. Setelah mandi dan makan, mereka langsung sholat magrib berjamaah di masjid dan pergi mengaji.
Ketika menunggu giliran mengaji, anak-anak ngobrol sambal tertawa. Mereka membicarakan keseruan dan kelucuan yang dialami oleh masing-masing saat mengikuti lomba panjat pinang tadi.