Awal saya bergabung dengan blog Kompasiana, saya hanya menulis artikel non fiksi saja yaitu tentang pengalaman pribadi, pendidikan, traveling, ataupun kegiatan bersama anak.
Dua kali saya pernah membuat pantun, tetapi tidak pernah masuk katagori pilihan sehingga saya jadi malas untuk membuatnya. Barulah setelah akun saya membiru, saya membuat pantun kembali.
Sebenarnya saya ingin menulis puisi juga, tetapi saya sering kesulitan dalam membuatnya dan belum memiliki rasa percaya diri untuk menayangkan puisi.
Memang sejak sekolah dulu saya tidak suka membuat puisi, dan latar belakang pendidikan saya juga bukan dari jurusan bahasa.
Saya bergabung dengan Kompasiana tanggal 20 Oktober 2020, tetapi baru setahun kemudian menayangkan puisi. Berdasarkan statistik yang saya terima, di tahun 2022 justru saya lebih banyak menulis fiksiana khususnya puisi.
Bergabung dengan Komunitas Inspirasiana
Komunitas Inspirasiana adalah komunitas yang pertama saya ikuti. Saya diajak bergabung oleh Ibu Siska Dewi pada bulan Maret 2021.
Di komunitas Inspirasiana banyak penulis hebat. Salah satunya adalah Mbak Ari Budiyanti, yang lebih dikenal sebagai srikandi puisi di Kompasiana.
Ada satu yang unik di komunitas Inspirasiana saat itu yaitu sering membuat puisi kolaborasi di WAG, biasanya Mbak Ari yang sering berinisiatif untuk mengajak anggota lainya.
Mbak Ari yang membuat bait pertama dan akan diteruskan oleh yang lain. Puisi akan ditutup oleh bait terakhir dari Mbak Ari, semacam kesimpulan dari puisi tersebut. Puisi Kolaborasi ini akan ditayangkan di akun Inspirasiana.
Awalnya saya tidak pernah ikut, karena khawatir bait puisi yang saya buat tidak nyambung dengan bait sebelumnya yang dibuat oleh penulis sebelumnya. Â
Setelah beberapa kali, barulah saya mulai ikut dalam kolaborasi puisi ini. Itupun biasanya saya lama berpikirnya dan membuat coretan dulu di kertas.
Sejak saat itu, apabila membuat puisi kolaborasi maka saya akan ikut menyumbang walaupun hanya satu bait.
Pada bulan Juni 2021 Mbak Ari menghubungi saya dan mengajak untuk membuat puisi duet. Saya tidak langsung mengiyakan, karena saya belum percaya diri untuk membuat puisi dengannya.
Setelah saya berpikir beberapa hari, saya baru memberikan jawaban. Mbak Ari memberikan data tentang Peringatan Hari Nasional sebagai tema untuk dijadikan puisi.
Saya memilih tema Hari Laut Nasional, dan Mbak Ari langsung menuliskan beberapa bait puisi untuk diteruskan oleh saya.
Cepat banget Mbak Ari menuliskan puisinya hanya dalam waktu sekejap, sedangkan saya sibuk membuat coretan di kertas dan beberapa jam kemudian baru jadi.
Puisinya saya kirimkan kembali ke Mbak Ari sambil menanyakan apakah puisi yang saya buat nyambung dengan bait sebelumnya.
Kata Mbak Ari sudah nyambung kok dan diksinya sudah bagus. Puisi tersebut ditayangkan di Inspirasiana dengan judul "Lautan dan Aku" pada tanggal 8 Juni 2021. Â
Sampai saat ini sudah ada 4 puisi yang dibuat bersama Mbak Ari, yang 3 lagi berjudul "Gemericik Air Merindu Alam", "Anak Negeri Nan Sehat"Â dan "Keindahan Semesta".
Menulis Puisi Kolaborasi dan Puisi Solo
Mbak Ari memutuskan untuk keluar dari semua komunitas yang diikutinya, termasuk keluar dari Inspirasiana.
Tetapi saya masih berhubungan baik dengan beliau bahkan pernah bertemu secara langsung saat acara kopdar pada tanggal 20 Januari 2022 di Perpustakaan Nasional. Mbak Ari orangnya baik dan ramah, bukan hanya di dunia maya termasuk di dunia nyata. Â
Setelah Mbak Ari keluar di Inspirasiana, kegiatan menulis puisi kolaborasi sudah jarang dilakukan. Juga banyak anggota yang sibuk dengan kegiatannya, sehingga ada beberapa orang yang jarang aktif di grup.
Saya meneruskan membuat puisi kolaborasi bersama dengan komunitas literasi di sekolah atau tim GLS yang anggotanya terdiri dari beberapa guru dan siswa yang dilakukan setiap hari Sabtu.
Puisi kolaborasi dengan tim GLS yang pertama ditayangkan berjudul "Pelita dalam Kehidupan" pada tanggal 25 November 2021, tepat pada saat peringatan Hari Guru Nasional.
Sampai tahun kemarin lebih dari 35 puisi kolaborasi yang sudah dibuat oleh tim GLS, ditayangkan kebanyakan di akun saya sendiri serta beberapa ditayangkan di akun Bu Nina Sulistiati dan Inspirasiana.
Setelah beberapa bulan membuat puisi kolaborasi bersama tim GLS, akhirnya saya mencoba membuat puisi sendiri.
Puisi pertama yang saya buat berjudul "Kenangan Masa Kecil" yang ditayangkan pada tanggal 25 Januari 2022, puisi kedua berjudul "Rindu Suasana Dulu" ditayangkan di Inspirasiana serta puisi ketiga berjudul "Cinta Dalam Diam" ditayangkan di Komunitas Penulis Berbalas.
Sampai saat ini saya sudah membuat 52 buah puisi solo, menggunakan diksi yang sederhana dengan tema yang beraneka ragam.
Saya menyadari kemampuan saya dalam membuat puisi masih sangat terbatas, sehingga saya masih harus banyak belajar lagi.
Tetapi saya senang, awalnya saya tidak begitu suka dengan puisi tetapi kini justru jatuh cinta dengan puisi.
Wasana Kata
Saya merasa beruntung bisa bergabung dengan komunitas Inspirasiana dan bertemu dengan Mbak Ari. Terima kasih saya ucapkan atas dukungan dan motivasinya yang diberikan kepada saya selama ini.
Itulah manfaat ikut komunitas yang saya rasakan, bisa meningkatkan motivasi dan mengembangkan kemampuan menulis.Â
Terima kasih juga kepada guru-guru dan siswa yang tergabung dalam tim GLS, khususnya kepada Ibu Nina Sulistiasti sebagai penanggung jawab kegiatan literasi di SMPN 2 Cibadak atas dukungan dan kerja samanya selama ini.
Terima kasih juga kepada sahabat yang selalu meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya. Semoga bermanfaat, salam hangat dan bahagia selalu.
Cibadak, 13 Juni 2023
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H