Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upaya Meningkatkan Minat Siswa Terhadap Sastra Sunda Melalui Kegiatan "Patrem Saba Sakola"

2 Juni 2023   17:40 Diperbarui: 2 Juni 2023   19:04 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Patrem Saba Sakola (dokpri)

Bahasa sunda merupakan mata pelajaran muatan lokal yang wajib diajarkan di sekolah tingkat dasar dan menengah di Provinsi Jawa Barat. Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur no 69 Tahun 2013.

Salah satu tujuan dmasukannya bahasa sunda ke dalam pembelajaran di sekolah yaitu sebagai upaya untuk melindungi, memberdayakan, memantapkan keberadaan, kedudukan, serta fungsi bahasa, dan sastra daerah.

Selain melakukan pembelajaran di kelas, sekolah kami mulai tahun ini bekerja sama dengan salah satu paguyuban sastrawati sunda yang bernama Patrem.

Kegiatan pertama yang dilakukan oleh paguyuban ini yaitu dengan melakukan kunjungan ke sekolah kami melalui program "Patrem Saba Sakola".

Kegiatan Patrem Saba Sakola di SMPN 2 Cibadak

Kegiatan Patrem Saba Sakola telah dilaksanakan pada hari Jum'at, tanggal 10 Maret 2023 yang lalu mulai pukul 13.30 sampai pukul 17.00 WIB bertempat di ruangan laboratorium SMPN 2 Cibadak.

Pesertanya adalah siswa sebanyak 50 orang perwakilan dari semua kelas, yang didampingi oleh beberapa orang guru.

Siswa yang menjadi peserta (dokpri)
Siswa yang menjadi peserta (dokpri)
Tadinya saya menyangka Patrem itu singkatan, ternyata bukan. Menurut penjelasan dari ketua paguyuban, dalam basa sunda patrem berupa tusuk konde yang bisa berfungsi sebagai senjata tajam.

Paguyuban Patrem berpusat di Bandung, anggotanya adalah para penulis wanita dari berbagai profesi dan beragam usia bahkan ada yang usianya di atas 80 tahun yang tersebar di beberapa kota di Jawa Barat.  

Ketuanya yang sekarang adalah Ibu Dr. Chye Retty Isnendez, seorang Dosen Bahasa Sunda di UPI. Beliau adalah teman sekelas saya sewaktu di SMA dulu.

Penandatanganan berita acara kerja sama (dokpri)
Penandatanganan berita acara kerja sama (dokpri)
Kegiatan ini dipandu oleh guru Bahasa Sunda yaitu Ibu N. Yeni Rohaeni, M.Pd. Susunan acaranya yaitu pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Wahyu Ilahi, sambutan dari Ketua Patrem dan Kepala Sekolah, penandatanganan berita acara kerja sama, apresiasi sastra dan penutup.

Dalam kegiatan apresiasi sastra sunda, ada penampilan dari anggota Patrem yang dipanggil ambu dan dari siswa. Dari anggota Patrem menampilkan pembacaan puisi, dongeng sunda, carpon berbagai genre, puji-pujian, dan tembang pupuh.

Julaindi yang sedang mendongeng (dokpri) 
Julaindi yang sedang mendongeng (dokpri) 
Sedangkan dari siswa ada penampilan ngadongeng oleh Juliandi Saputra, pembacaan puisi oleh Anggi Meysa Putri, dan pembacaan carita pondok (carpon) oleh Indah Nur Rizqika.

Ketiga siswa tersebut pernah diikutsertakan dalam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), tetapi yang berhasil sampai tingkat Provinsi yaitu Indah yang meraih juara ke-3 untuk bidang lomba carita pondok (carpon).  

Pembacaan puisi oleh Anggi (dokpri)
Pembacaan puisi oleh Anggi (dokpri)
Acara berikutnya adalah pemberian materi tentang menulis carpon oleh Ibu Dr. Chye Retty Isnendez, yang dilanjutkan dengan praktik menulis carpon oleh siswa dengan diberi waktu selama 1 jam.

Siswa yang karyanya terpilih (dopri)
Siswa yang karyanya terpilih (dopri)
Hasil tulisan siswa dikumpulkan dan terpilih 13 karya yang memenuhi kriteria. Tiga karya terbaik mendapatkan cendera mata berupa buku sastra karya anggota Patrem sedangkan 10 lainnya mendapatkan cendera mata berupa alat tulis.

Menurut ketua paguyuban Patrem, hasil ini cukup menggembirakan bagi mereka dan berharap semakin banyak siswa yang memiliki ketertarikan terhadap sastra sunda. Siapa tahu dari siswa ada yang berkembang dan berani mengirimkan karyanya ke media sehingga menjadi penulis yang bisa menggantikan para sastrawan/sastrawati sunda di masa yang akan datang. 

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB, acara pun ditutup dengan membaca Hamdallah dan foto bersama.

Selama 3,5 jam siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Kami dari pihak sekolah berharap dengan kegiatan ini bisa meningkatkan minat siswa terhadap sastra sunda, sehingga akan muncul bibit-bibit unggul siswa yang bisa diikutsertakan dalam FTBI tahun depan.

Wasana Kata

Kami berterima kasih kepada paguyuban Patrem yang sudah mengunjungi SMPN 2 Cibadak, dan sekolah kami merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten Sukabumi yang dikunjungi oleh mereka.

Semoga kerja sama yang dilakukan bisa berlanjut, untuk meningkatkan minat siswa terhadap sastra dan literasi sunda.

Terima kasih telah membaca artikel ini, salam hangat dan bahagia selalu.  

Cibadak, 2 Juni 2023

Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun