Pada saat naik dari teras satu ke teras yang lain, kami bertemu dengan pengunjung lainnya. Ada rombongan bapak-bapak yang sudah sepuh tetapi masih bersemangat, sekitar 10 orang dari Kota Sukabumi. Ketika berjalan, mereka sambil bercanda sehingga penuh dengan gelak dan tawa.
Kami juga bertemu dengan seorang bapak dengan putrinya yang bersekolah di SMPN 4 Warungkiara Kabupaten Sukabumi bernama Raisa Rahmawati. Raisa baru menerima rapor dan meraih rangking ke 1 dan juara umum di kelas 8, sebagai rasa syukur ayahnya mengajaknya jalan-jalan ke situs ini.
Ada beberapa fasilitas yang disediakan di atas yaitu WC, tempat mushola, tempat berwudhu, dan beberapa saung tempat beristirahat. Ada warung yang menyediakan kopi dan makanan seperti pop mie, karedok dan gorengan.
Di saung ada beberapa pengunjung yang sudah sampai duluan. Kami mampir untuk memesan minuman dan makan goreng pisang yang masih hangat. Setelah melaksanakan salat dhuhur di mushola, kami pulang melalui jalan berupa tanggga yang khusus disediakan untuk turun.
Selama berada di situs, pengunjung diharapkan selalu menjaga kebersihan dan mematuhi larangan yang tertulis di papan pengumuman yaitu tidak boleh melakukan aksi corat-coret dan merusak batu-batuan, memindahkan batuan serta mencuri cagar budaya.Â
Wasana Kata
Dengan berkunjung ke Situs Megalitik Gunung Padang, pengunjung akan banyak mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang peradaban nenek moyang zaman dulu yang penuh dengan simbol dan makna kehidupan.
Tempat ini sangat menarik perhatian wisatawan dari dalam maupun luar negeri, dan sering dijadikan sebagai tempat penelitian oleh dosen dan mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.
Udara yang sejuk dan pemandangan yang indah selama di perjalanan akan menimbulkan kesan yang mendalam dan menghilangkan rasa penat yang ada.
Terima kasih telah membaca artikel ini. Salam hangat dan bahagia selalu
Cibadak, 26 Desember 2022