Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selembar Uang Palsu

30 Agustus 2022   15:05 Diperbarui: 30 Agustus 2022   15:12 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pedagang tua diam terpaku
Menatap selembar merah uang palsu
Baru didapatnya dari seorang pembeli
Perempuan muda yang tak punya hati

Orang di sekitar merasa iba
Mereka mengutuk perbuatan si penipu
Begitu tega melakukan pada orang tua
Dagangannya pun sedikit dan belum laku

Jangankan keuntungan yang diraih
Uang modal pun tak bisa kembali
Mau makan apa istri dan anakku hari ini
Batin sang kakek dengan hati gundah

Baca juga: Pertemuan

Hari beranjak semakin siang
Tak ada pembeli lagi datang
Hatinya bingung bukan kepalang
Tiada ongkos untuk nanti pulang

Saat berkemas hatinya berdoa
Pasrah pada takdir yang menimpa diri
Hatinya ikhlas dengan apa yang terjadi
Semoga akan jadi pelebur dosa

Yuk kek saya antar sekarang
Seorang yang baik hati mengajaknya pulang
Diboncenglah kakek dengan sepeda motornya
Diantar kembali untuk berkumpul dengan keluarga

#Puisi solo ke-24

Baca juga: Merantau

Cibadak, 30 Agustus 2022

Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun