Ketika membaca pesan tersebut, saya ikut sedih. Saya tidak langsung menjawab, tetapi berpikir terlebih dahulu tentang susunan kalimat yang akan digunakan.
“Jangan sedih ya, tetap semangat. Mungkin ini jalan terbaik yang Tuhan berikan. Coba bicarakan dengan orangtua untuk mencari sekolah swasta, atau kalau memungkinkan mencari sekolah negeri yang kuota siswanya belum tercukupi,"
Saya menjawab seperti itu, untuk memberikan motivasi kepadanya. Memang jarak rumah siswa tersebut ke SMA yang ditujunya lebih dari 2 Km.
“Iya, mau dicoba daftar ke sekolah negeri dulu. Terima kasih ya Bu," jawabnya.
Kemarin saya mendapatkan kabar, bahwa dia bisa diterima di SMK negeri tetapi di jurusan yang kurang peminatnya dan sering dijadikan sebagai pilihan ke-2. Karena kuota siswa di jurusan tersebut masih belum tercukupi, sehingga ketika mendaftar masih bisa diterima di sana.
Mendaftar ke SMA/SMK negeri setelah pengumuman kelulusan masih memungkinkan untuk sekolah-sekolah tertentu yang masih kekurangan siswa.Â
Tetapi biasanya kekurangannya hanya sedikit kurang dari 10 orang, sehingga orangtua harus segera mencari informasi terlebih dahulu kepada panitia PPDB di sekolah tersebut supaya tidak didahului oleh orang lain.
Dua tahun lalu saya juga pernah membantu seorang siswa mendaftar di salah satu SMA negeri di luar Kecamatan Cibadak, sebenarnya siswa ini sudah diterima di SMK negeri tetapi di jurusan yang pilihan ke-2 dan tidak diminatinya.Â
Beruntung masih tersisa beberapa orang lagi, sehingga siswa tersebut bisa diterima di sekolah tersebut tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
Untuk ke SMP negeri sudah tidak bisa memungkinkan lagi, karena biasanya kuota siswa sudah terpenuhi semua. Kalau mau menunggu sampai daftar ulang selesai, dan meminta informasi kepada panitia PPDB siapa tahu ada siswa yang mengundurkan diri.
Tetapi hal ini jarang terjadi, karena siswa yang sudah diterima juga tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah didapatkannya. Â