Mulai tanggal 16 April 2022 sekolah sudah mulai libur, anak saya sudah punya rencana tersendiri ingin mengunjungi kakaknya suami yang tinggal di Bintaro Tangerang Selatan.
Katanya ingin sahur dan buka bersama yang ramai, karena kakak ipar punya anak 3 orang. Sebagai anak tunggal, ananda seringnya hanya berdua di rumah bersama saya.
Baru berkumpul bersama ayahnya di hari Sabtu dan Minggu saja, karena suami kerja di Bogor dan pulangnya seminggu sekali.
Walaupun ananda merupakan cucu terkecil dari kedua belah pihak, tetapi ananda tipe anak yang supel sehingga akrab dengan semua keluarga dari suami.
Bila liburan tiba, ananda senang berkunjung ke rumahnya kakak ipar yang ada di Cianjur, Serang ataupun yang di Bintaro. Terkadang ananda hanya diantar oleh ayahnya, dan dijemput kembali saat pulang.
Selesai sahur hari Senin tanggal 18 April 2022 pukul 03.30 ananda ikut ayahnya ke ke Bogor, dan hari Selasa pagi diantarkan ke stasiun Parung Panjang.
Kakak ipar sudah menunggu di sana, mereka berdua akan naik KRL dan turun di stasiun Sudimara karena rumah kakak ipar tidak jauh dari situ. Â
Ini yang membuat ananda senang berkunjung ke Bintaro, bisa menikmati perjalanan naik KRL. Kalau di Cibadak tempat tinggal kami, sudah lama kereta api jurusan Sukabumi-Bogor tidak beroperasi dan baru dibuka kembali tanggal 10 April 2022 kemarin.
Selama ananda dan suami pergi, otomatis saya di rumah sendirian. Serunya sahur dengan ananda karena ada tantangan saat membangunkannya dan permintaan menu untuk buka puasa ataupun sahur.
Ananda sudah mulai belajar puasa setengah hari ketika duduk di TK saat usia 5 tahun, dan sudah bisa puasa penuh pada saat usia 7 tahun.
Jadi ingat dengan kenangan saat ananda masih kecil, yaitu setelah sahur tidak langsung tidur tetapi menunggu adzan Shubuh dan berangkat ke masjid sendiri untuk melaksanakan salat berjamaah.
Walaupun lokasi masjidnya dekat, tetapi jalan yang dilaluinya agak gelap. Awalnya ananda meminta saya untuk melihatnya di depan rumah sampai belok ke masjid.
Lama kelamaan, ananda sudah berani sendiri walaupun pada saat berangkat ataupun pulang sambil berlari. Tetapi saya suka mengintip di balik jendela rumah, meskipun ananda suka melarangnya.
Ada perasaan terharu saat melihat ananda pergi sendirian ke masjid, sehingga saya buatkan puisinya yang berjudul Salat Shubuh Berjamaah.
Bila ada ayahnya di rumah, ananda akan berangkat bersama dengannya. Kenangan itu selalu saya ingat, walaupun saat ini ananda sudah berusia 13 tahun.
Dalam beberapa hari ini saya menikmati buka dan sahur ditemani oleh suami secara virtual dengan melakukan panggilan video, sehingga saya merasa tidak sedang sendirian di rumah.
Hari Jum'at pagi tanggal 29 April 2022 suami akan menjemput ananda dan pulang kembali ke rumah. Saya merasa senang karena bisa menikmati hari-hari terakhir puasa Ramadan bersama dengan mereka.
Ramadan selalu memberikan kenangan indah bagi yang mengalaminya. Semoga kami masih diberikan kesehatan dan kekuatan dalam melaksanakan puasa sampai hari terakhir untuk meraih kemenangan sampai hari raya Idulfitri nanti.
Terima kasih telah membaca artikel ini.
Cibadak, 28 April 2022
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI