wisata favorit di Kabupaten Sukabumi. Tempat ini banyak dikunjungi pada saat liburan, menjelang bulan Ramadan dan setelah Iedulfitri.
Pantai yang ada di Pelabuhan Ratu masih menjadi tempatSeperti di akhir pekan minggu kemarin, lalu lintas kendaraan dari arah Cibadak menuju ke Pelabuhan Ratu begitu padat. Banyak orang yang melakukan papajar atau rekreasi menyambut datangnya bulan Ramadan.
Bila melihat plat kendaraan yang menuju ke arah sana bukan hanya dari Sukabumi,termasuk juga dari wilayah Cianjur dan Bogor.
Banyak pantai yang bisa dikunjungi oleh wisatawan di sekitar Pelabuhan Ratu, dan yang paling menarik minat pengunjung akhir-akhir ini adalah Pantai Karang Hawu yang terletak di Kecamatan Cisolok.
Daya Tarik dari Pantai Karang Hawu
Pantai Karang Hawu yang sekarang sudah mengalami revitalisasi, sehingga lebih menarik bagi pengunjung. Pada tanggal 10 Februari 2022 yang lalu, Gubernur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil telah meresmikan pantai ini. Â
Disebut pantai Karang Hawu, karena memiliki tebing karang yang berlubang dan posisinya menjorok ke laut sehingga terlihat seperti tungku yang dalam bahasa sunda di sebut Hawu.
Saya juga penasaran ingin melihat seperti apa Pantai Karang Hawu saat ini, sudah lama tidak pergi ke sana karena selama dua tahun Pandemi tempati rekreasi ditutup selama liburan.
Pada hari Minggu tanggal 22 Maret 2022 saya beserta keluarga berkunjung ke Pelabuhan Ratu, sebelumnya kami mampir dulu ke Bukit Durian Sagara (baca di sini).
Saat kami tiba di Pantai Karang Hawu sudah siang sekitar pukul 11.00, matahari terasa terik dan jumlah pengunjung banyak. Mencari tempat untuk parkir juga agak susah karena sudah penuh.
Tempat yang dituju pertama kali adalah tugu Karanghawu Beach,dan di sebrangnya ada semacam gapura yang bernama Mezzanin Gazebo. Kedua tempat ini menjadi spot foto yang paling menarik bagi pengunjung.
Saya sebenarnya ingin berfoto di tempat tersebut, tetapi pengunjung lain yang sedang berfoto di depan tugu tersebut banyak dan harus antri.
Bila berfoto di tempat ini, panorama pantai akan terlihat sehingga menjadi latar yang sangat bagus. Hasil fotonya akan sangat cantik dan instagramable.
Kami langsung melangkahkan kaki ke pantai, berdiri di pinggir sambil menikmati deburan ombak. Banyak pengunjung yang sedang berenang, bagi anak-anak harus dengan pengawasan orang tua karena sering terjadi pengunjung yang terbawa arus ombak.
Selain berenang, anak-anak bisa juga menyusuri pantai dengan naik kuda yang dituntun oleh pemiliknya dengan membayar tarif yang sudah ditentukan.
Ada juga beberapa remaja yang sedang menutupi badannya dengan pasir, mereka menutupi badan teman-temannya sambil tertawa-tawa sehingga hanya menyisakan bagian leher dan kepala saja.
Dari kejauhan terlihat pengunjung sedang menikmati makanan yang di bawa dari rumah masing-masing di tempat duduk yang disediakan. Rasanya pasti nikmat, makan bersama keluarga sambil melihat laut yang indah.
Sayangnya banyak yang meninggalkan sampah bekas makanan begitu saja, sehingga di pinggir-pinggir banyak sampah yang berserakan.
Kami berjalan sepanjang pantai, melihat air laut yang berwarna biru dan ombak putih yang terus berkejaran rasanya begitu nyaman dan bisa menghilangkan rasa penat. Walaupun udara panas, tetapi tidak begitu terasa karena ada angin pantai yang menyejukkan. Â
Kami juga menuju batu karang yang ada di sana. Seingat saya dulu karang yang ada di sini tinggi, tetapi sekarang sudah berkurang karena terkikis oleh ombak laut. Â Apabila berfoto disini, hasilnya akan bagus bila pas ombak tinggi datang menerpa batu karang. Kami tidak lama di sini, dan meneruskan perjalanan ke Puncak Habibie dan Pantai Cibangban.
Pantai Cibangban
Bagi pengunjung yang ingin naik perahu, bisa melanjutkan perjalanan ke pantai Cibangban yang lokasinya berada di Desa Pasirbaru Kecamatan Cisolok. Jaraknya kurang dari 10 Km dari pantai Karang Hawu.
Kami mampir ke sini sepulangnya dari Puncak Habibie, kisahnya sudah saya tulis di artikel sebelumnya. Di Pantai ini pengunjungnya tidak terlalu banyak dibandingkan dengan pantai Karang Hawu.
Pada saat masuk kami diminta membayar Rp. 20.000,00 oleh pertugas yang mendekati kami, katanya untuk biaya parkir dan biaya kebersihan.
Pemandangannya pun tidak kalah indah dengan pantai yang lainnya, dan dari kejauhan terlihat banyak perahu nelayan di tengah laut. Ada juga pengunjung yang sedang naik perahu yang disewakan di sana. Â
Pantai Cibangban sangat memesona memiliki hamparan pasir yang sangat lembut berwarna kehitaman, laut yang berwarna biru dan terhampar luas serta ombak yang cukup aman untuk berenang ataupun bermain air.
Anak saya bermain di pantai bersama sopir yang menemani kami, saya dan suami mengamati dari pinggir. Ada seorang bapak yang menawarkan kepada kami untuk naik perahu, dengan dikenakan biaya Rp. 15.000,00 per orang.
Saya pernah sekali mengunjungi Pantai Cibangban yaitu sebelum menikah dan naik perahu bersama keponakan yang usianya  masih 3 tahun. Saat ini keponakan sudah kuliah semester 4, berarti sudah lama sekali tidak berkunjung ke tempat ini.
Sebenarnya saya ingin naik perahu, tetapi cuaca tidak mendukung karena awan mendung mulai terlihat di langit dan tak lama kemudian hujan mulai turun.
Kami segera berlari mencari tempat untuk berteduh, anak saya segera menuju ke kamar mandi yang ada di sekitar tersebut. Setelah selesai, kami pun langsung pulang ke Cibadak dalam suasana hujan sepanjang jalan.Â
Perjalanan dari Pelabuhan Ratu ke rumah saya di Cibadak kurang lebih 28 Km, bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 2 jam bila tidak ada kemacetan.Â
Wasana Kata
Pelabuhan Ratu masih menjadi destinasi wisata bahari favorit di Kabupaten Sukabumi. Salah satu pantai yang paling banyak diminati saat ini oleh wisatawan adalah Pantai Karang Hawu. Setelah direvitalisasi, pantai Pelabuhan Ratu memiliki spot foto yang sangat menarik dan instagramable.
Bagi sahabat pembaca yang berada di sekitar Sukabumi dan sekitarnya, bila belum berkunjung ke sini saat ini maka bisa berkunjung setelah lebaran nanti.Â
Tetapi harus mencari waktu yang tepat, karena biasanya pengunjung akan membludak selama satu minggu setelah Idulfitri. Terima kasih telah membaca artikel ini, salam wisata.
Cibadak, 30 Maret 2022
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H