Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arisan Keluarga, Ajang Silaturahmi Setelah Orang Tua Tiada

12 Maret 2022   05:38 Diperbarui: 12 Maret 2022   05:39 3777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu permainan dalam acara arisan keluarga (sumber foto: dokumen pribadi)

Memiliki saudara kandung yang tinggal berjauhan menyebabkan sulit untuk berkumpul, itu yang terjadi pada keluarga suami. Dalam satu tahun mungkin hanya pada saat libur Idulfitri saja semua bisa berkumpul bersama.

Suami merupakan anak bungsu dari 8 saudara, kakaknya suami ada yang tinggal di Cianjur, Serang, Tangerang Selatan, Kuningan dan di Pagar Alam Sumatera Selatan.

Pada saat mertua masih ada, kami biasanya berkumpul di rumah beliau di Cianjur.  Tetapi sekarang rumah mertua hanya tinggal kenangan, dan saat ini menjadi halaman parkir masjid Al-Kubro. Kisahnya pernah saya tulis di sini.  

Acara Arisan Keluarga 

Setelah kedua mertua meninggal, mulai 4 tahun lalu kami mengadakan acara arisan keluarga. Peserta arisan bukan hanya suami dan kakak-kakaknya, termasuk keponakan yang sudah menikah.

Tujuan diadakan arisan adalah agar kami bisa keliling ke rumah saudara yang lainnya. Karena setelah mertua tiada, biasanya yang menjadi tempat berkumpul pada saat Idulfitri yaitu di rumah kakak yang berada di Cianjur.

Arisannya dilakukan 2 kali dalam setahun, setiap Idulfitri dan bulan Desember. Tetapi apabila jaraknya terlalu dekat, maka waktu untuk arisan disesuaikan dengan waktu liburan.

Pada arisan kesatu sampai ketiga, kegiatannya hanya berkumpul bersama dan berkunjung ke tempat wisata yang dekat dengan rumah yang menjadi pemenang arisan. Untuk tiket masuk tempat wisata ditanggung oleh keluarga masing-masing yang dikumpulkan kepada bendahara keluarga.

Arisan pertama diadakan pada tahun 2017 yaitu di Taman Cibodas Cianjur, dan yang kedua di Taman Rekreasi Cas Water Park Cikole Pandeglang Banten.  Sedangkan arisan yang ketiga diadakan di Taman Bunga Nusantara Cipanas Cianjur pada tahun 2018 setelah Idulfitri.  

Arisan keempat yang menjadi tuan rumah adalah saya dan suami yaitu pada bulan Desember 2018. Karena ingin suasananya berbeda, maka acaranya dilaksanakan di sebuah vila yang lokasinya masih di sekitar Sukabumi

Kami menginap semalam di sana, acara pokoknya adalah arisan dan supaya lebih seru diadakan juga lomba-lomba yang diikuti oleh seluruh keluarga baik anak-anak ataupun orang tua.

Lomba yang dilaksanakan yaitu lomba makan kerupuk, lomba lari tim terdiri dari 3 orang yang memakai satu buah sarung, lomba joged berpasangan yang dipasang sebuah balon diantara punggung, dan lomba menendang bola menggunakan terung ungu yang diikat di pinggang.

Untuk hadiahnya, setiap keluarga diharuskan membawa kado minimal 2 buah yang harganya maksimal Rp. 20.000,00 dan dibungkus dengan kertas koran.

Acara arisan keluarga sempat terhenti selama selama 3 tahun karena adanya Pandemi-COVID-19. Silaturahmi juga hanya dilakukan secara online dan tidak ada acara kumpul-kumpul bersama.

Acara Arisan Tahun 2022

Pada bulan Januari 2022 minggu kedua, kami mengadakan acara arisan keluarga kembali. Tempat yang menjadi pilihan kami yaitu sebuah vila yang ada di Cibodas Cipanas. Kami sudah memesan tempat tersebut sejak satu bulan sebelumnya.

Saat ini komunikasi lebih gampang karena ada WAG keluarga, sejak awal sudah ada pembagian apa yang harus dibawa oleh masing-masing keluarga dan jenis permainan yang akan dilaksanakan.

Kami langsung berkumpul di vila tersebut. Vila yang kami tempati terdiri dari 2 lantai dengan 5 buah kamar yang luas, 4 buah kamar mandi, dapur ada di lantai atas dan bawah lengkap dengan alat memasak dan perabot dapur.

Ada juga fasilitas untuk karaoke di ruang tengah yang ada di lantai bawah. Di bagian belakang terdapat sebuah kolam renang dan satu kamar mandi, halaman depan cukup luas bisa digunakan untuk parkir 4 buah kendaraan pribadi.

Siangnya kami hanya berkumpul dan melepas kangen dengan keluarga yang lainnya. Anak-anak ada yang berenang, sedangkan ibu-ibu menyiapkan makanan untuk makan malam. Ada juga beberapa orang yang bernyanyi karaoke secara bergantian.

Saat magrib tiba, kami semua sholat berjamaah dilanjutkan dengan membaca surat yasin dan doa yang dikhususkan untuk kedua orang tua dan saudara yang sudah tiada. Kami tidak langsung bubar, dilanjutkan dengan pengumpulan uang arisan dan uang iuran untuk hadiah lomba.

Setelah sholat isya berjamaah, acara dilajutkan dengan makan bersama. Sedangkan anak-anak asyik membakar makanan yang sudah dibawa seperti sosis, bakso, otak-otak dan sejenisnya yang dimakan dengan saus ataupun mayones.

Ketika makan malam selesai, kegiatan dilanjutkan dengan acara permainan yang pertama yaitu menjawab soal. Peserta berbaris ke belakang dan yang paling depan diberi pertanyaan dengan diberi waktu beberapa detik.

Soalnya sudah disiapkan oleh saya dan keponakan, bagi yang bisa menjawab langsung mengambil hadiah dengan menarik tali rafia yang dipegang oleh salah satu orang.

Tali rafia tersebut diikat dengan hadiah berupa makanan dan minuman ringan. Peserta yang tidak bisa menjawab maka pipinya dioles dengan bedak, dan bisa ikut kembali mengantri di belakang sampai hadiah habis.

Permainan yang kedua yaitu menggelindingkan minuman kaleng di atas kertas yang sudah ditulis nama-nama hadiah ataupun kertas kosong. Semua ikut yang dimulai secara bergantian.

Kami semua menikmati permainan ini sambil bersorak memberikan semangat kepada anggota keluarga yang sedang bermain, sehingga suasana menjadi ramai. Hadiahnya yang disediakan berupa makanan, minuman, uang, handuk kecil dan tempat minum.

Tak terasa setelah permainan selesai, waktu menunjukkan pukul 22.30. Kamipun beristirahat karena aturan yang ada di sana yaitu tidak boleh ada kebisingan lewat jam tersebut.

Besoknya setelah semua selesai mandi dan sarapan, acara permainan dilanjutkan kembali yaitu mengambil uang menggunakan sodet. Uangnya yang dipersiapkan berjumlah Rp. 300,000,00, dengan pecehan kertas dengan nominal Rp.1.000,00, Rp. 2.000,00, dan Rp. 5.000,00.

Tetapi ada kakak ipar yang menambahkan sebagai saweran cucunya yang sudah bisa berjalan, sehingga uang yang tersedia ditambah dengan nomimal Rp. 10.000,00 dan Rp. 20.000,00.

Untuk menentukan siapa yang pertama bermain, maka kepala keluarga terlebih dahulu melakukan suit. Permainan ini dimulai oleh kepala keluarga sesuai dengan urutan dan dilanjutkan oleh ibu-ibu serta anak-anak.

Salah satu permainan dalam acara arisan keluarga (sumber foto: dokumen pribadi)
Salah satu permainan dalam acara arisan keluarga (sumber foto: dokumen pribadi)
Aturannya, setiap peserta ditutup matanya dan diberi waktu 20 detik untuk mengambil uang menggunakan sodet yang dipegang menggunakan tangan kanan. Sedangkan tangan kiri memegang wajan teflon untuk menyimpan uang dan tidak boleh mengambil uang menggunakan tangan secara langsung.

Setelah permainan selesai, kamipun berkemas untuk pulang dan saling bermaaf-maafan. Keluarga yang rumahnya jauh pulang duluan, sedangan keluarga saya dan salah satu kakak ipar yang paling terakhir pulang.

Kami membereskan dulu sampah-sampah bekas makanan yang masih tersisa, mencuci piring dan alat-alat masak yang masih kotor, dan menyisir ke setiap kamar untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal.

Kamipun pamitan kepada pemilik vila yang rumahnya tidak jauh dari situ, sambil menyerahkan kunci rumah dan memohon maaf apabila ada barang yang rusak saat dipakai oleh kami.

Manfaat Arisan Keluarga

Pada saat berkumpul, jumlah anggota keluarga yang hadir berjumlah 30 orang. Saat ini di keluarga mertua sudah memiliki generasi ke tiga, dan anak saya merupakan cucu terkecil. Keponakan ada yang masih kuliah, ada yang sudah bekerja, bahkan beberapa diantaranya ada yang sudah menikah dan memiliki anak.

Dengan adanya arisan keluarga ini banyak manfaat yang dirasakan, antara lain untuk menjaga silaturahmi dengan keluarga yang rumahnya jauh, mengenalkan anggota keluarga yang baru menikah atau anak yang baru dilahirkan, bisa menikmati tempat-tempat wisata bersama-sama, melepas kangen dengan saudara yang jarang bertemu, dan bisa saling membantu keluarga yang sedang mengalami kesulitan.  

Dengan adanya permainan akan menambah keseruan acara arisan, meningkatkan keakraban, rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan kekompakan antar anggota keluarga.

Saat arisan kemarin, kami sudah merencanakan waktu dan tempat arisan berikutnya supaya kami bisa mempersiapkan dana dari sekarang. Semua memiliki keinginan yang sama yaitu acara arisan diadakan di vila lagi yang ada di sekitar Bogor, Cianjur atau Sukabumi.

Untuk biaya sewa vila kami tanggung bersama-sama. Bila ada keluarga yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, maka tidak dipungut untuk iuran. Mereka bisa hadir pun, kami merasa bersyukur.

Dengan adanya kegiatan arisan keluarga ini, tali silaturahmi akan tetap terjaga walaupun orang tua sudah tiada. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat.

Cibadak, 12 Maret 2022

Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun