Siang hari suami pulang sebentar untuk makan siang dan berangkat lagi bekerja sampai pukul 16.00.
Di hari kedua, pukul 05.30, suami mengajak saya ke lokasi pertambangan yang ada di Gunung Sudamanik untuk melihat matahari terbit.Â
Saya dibonceng oleh suami naik sepeda motor, jalannya cukup menanjak dan licin karena banyak potongan-potongan batu.Â
Ketika sampai di danau bekas galian pertambangan, saya menyaksikan pemandangan yang luar biasa indahnya. Masya Allah, saya tidak berhenti bersyukur dan memuji keangungan Ciptaan-Nya.
Perpaduan antara warna biru langit, awan hitam dan kuningnya sinar matahari di antara barisan perbukitan karena sebentar lagi akan keluar dari perpaduannya, menjadikan pemandangan di danau sangat indah untuk dinikmati.
Kata suami, danau itu merupakan danau buatan bekas galian pertambangan. Setelah melakukan kegiatan menambang, perusahaan akan melakukan kegiatan Pasca Tambang, yaitu berupa menamam kembali pohon-pohon di sekitar galian untuk dijadikan hutan kembali atau menjadikannya sebagai danau untuk objek wisata.
Saya betah berlama-lama di sana, apalagi di atas banyak burung kapinis yang bertebangan. Suasana yang jarang bisa dinikmati di tempat tinggal saya di Kecamatan Cibadak karena sudah padat dengan perumahan penduduk dan banyaknya kawasan industri.Â
Di sebelah barat terlihat sebuah gunung yang masih tertutup kabut, sepertinya Gunung Salak.
Tak lupa saya melakukan swa foto dan memotret pemandangan yang memesona tersebut. Suami segera mengajak saya kembali ke mess, karena sebentar lagi banyak karyawan dan juga mobil-mobil tambang yang akan berdatangan. Â
Karena tempat ini terletak di lokasi pertambangan milik beberapa perusahaan, sehingga keindahannya tidak bisa dinikmati oleh masyarakat umum.Â
Sebelum sampai ke mess, banyak mobil tambang yang berjejer. Dulu anak saya ketika masih kecil paling suka melihat video mobil-mobil seperti ini di YouTube, dan ananda sudah pernah dua kali ke sini.Â