Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Melengkapi Sumber Bacaan di Perpustakaan Sekolah dengan Buku Karya bersama Guru dan Siswa

4 Januari 2022   06:28 Diperbarui: 4 Januari 2022   14:03 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim GLS SMPN 2 Cibadak menyerahkan buku karya bersama guru dan siswa kepada Kepala Sekolah (sumber foto: dokumentasi pribadi)

Peringatan "Hari Guru Nasional 2021" yang diperingati setiap tanggal 25 November sudah berlalu. Di sekolah kami ada perayaan sederhana yang dilakukan oleh anggota OSIS waktu itu.

Dalam tulisan ini saya tidak akan membahas secara detil tentang acara tersebut, tetapi  akan mengulas tentang momen yang sangat membahagiakan bagi tim literasi sekolah kami.

Pada kesempatan tersebut tim literasi menyerahkan 2 buah buku antologi cerpen karya bersama guru dan siswa kepada Kepala Sekolah, yang selanjutnya akan disimpan di perpustakaan sebagai sumber bacaan bagi semua warga di sekolah kami.

Proses Pembuatan Buku Antologi Cerpen Karya Tim Literasi Sekolah

Seperti yang sudah saya tulis di beberapa artikel sebelumnya,  bahwa tim literasi sekolah kami sedang mengikuti kegiatan literasi tingkat Provinsi Jawa Barat yang bernama GLN Gareulis Jabar. Salah satu tantangan yang harus dipenuhi oleh peserta yaitu membuat sebuah buku.

Untuk persiapan membuat buku maka pada bulan April 2021 semua anggota tim literasi yang terdiri dari Wakil Kepala Sekolah, guru, siswa, perwakilan komite sekolah, perwakilan orang tua siswa berkumpul untuk mendiskusikan buku yang akan kami buat. Akhirnya disepakati bahwa kami akan membuat 2 buah buku antologi cerpen.

Di sekolah kami peserta tantangan terbagi dari dua katagori yaitu peserta tim terdiri dari 9 orang dan katagori perseorangan terdiri dari 2 orang guru dan satu siswa. Setelah mendapatkan pengarahan tentang cara membuat cerpen dari penanggung jawab literasi sekolah yaitu Ibu Nina Sulistiati, maka untuk semua anggota tim diminta membuat satu buah cerpen sedangkan peserta perorangan harus membuat tiga buah cerpen.

Cerpen yang telah dibuat oleh peserta baik tim maupun perseorangan dikirim dulu ke Ibu Nina untuk direviu dan diberi masukan tentang alur ataupun isi ceritanya. Kemudian dikembalikan lagi untuk diperbaiki kembali sesuai dengan masukan yang diberikan, dan dikirim kembali ke Ibu Nina.

Setelah semua cerpen yang dibuat sudah jadi, untuk tim naskahnya dikumpulkan di saya sedangkan yang perseorangan dikumpulkan ke Ibu Nina untuk dilakukan swa sunting tentang penulisan.  

Beberapa hari saya dan Ibu Nina melakukan swa sunting, dan menyusun naskah mulai dari cover halaman judul sampai bio data penulis. Untuk menentukan judul buku, kami semua melakukan diskusi bersama.  

Dari hasil diskusi tersebut didapatkan kesepakatan bahwa untuk buku tim diberi judul "Goresan kisah Geulis Snada", sedangkan untuk buku peserta perseorangan diberi judul "Pena Citra Dewani".  

Dua buku antologi cerpen karya tim literasi sekolah (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Dua buku antologi cerpen karya tim literasi sekolah (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Setelah naskah lengkap, kemudian dikirim ke panitia pada bulan Mei 2021 untuk diterbitkan dengan biaya cetak dari sekolah. Karena biaya cetak buku tidak murah, maka untuk tim memilih paket 20 buku yang ditawarkan oleh panitia sedangkan yang perseorangan memilih paket 10 buku yang akan dicetak.

Pada awal bulan November 2021 kami mendapat pemberitahuan dari panitia bahwa kedua buah sudah selesai dicetak dan seminggu kemudian bukunya sudah kami terima. Momen peringatan "Hari Guru Nasional 2021" kami manfaatkan untuk menyerahkan kedua buku tersebut kepada Kepala Sekolah yang selanjutnya disimpan di perpustakaan sekolah.

Alasan kami dari tim literasi sekolah menyerahkan buku antologi cerpen pada saat peringatan tersebut, yaitu agar diketahui oleh semua guru dan siswa yang hadir supaya mereka tertarik untuk membaca kedua buku tersebut.

Penyerahan Buku Karya Guru

Saya dan Ibu Nina Sulistiati, selain aktif di kegiatan literasi sekolah juga sama-sama menulis di Kompasiana. Kami berdua sering berdiskusi dan juga saling memberi dukungan

Kami juga tergabung di beberapa komunitas menulis yang berbeda, dan sudah menerbitkan beberapa buku antologi bersama komunitas yang kami ikuti. Bahkan kami berdua bergabung dengan satu komunitas yang ada di Kompasiana yaitu Inspirasiana yang sangat peduli dengan literasi.

Buku yang diterbitkan bersama Komunitas Inspirasiana (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Buku yang diterbitkan bersama Komunitas Inspirasiana (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Para penulis di Komunitas Inspirasiana telah menerbitkan bunga rampai pertama yang berjudul "Pelangi Budaya dan Insan Nusantara". Pada buku ini ada tulisan saya yang berjudul "Pawai Drum Band: Tradisi Unik Perayaan Kenaikan Kelas di Kabupaten Sukabumi, sedangkan tulisan Ibu Nina berjudul "Menguak Makna di Balik Tari Topeng Cirebon".

Tulisan-tulisan saya di Kompasiana sebagian sudah diterbitkan menjadi sebuah buku solo yang berjudul "Memungut Makna, Menjemput Asa". Dalam buku ini ada kata pengantar dari mentor saya di kelas menulis online yaitu Bapak Cahyadi Takariawan.

Tiga buah buku yang saya simpan di Perpustakaan Sekolah (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Tiga buah buku yang saya simpan di Perpustakaan Sekolah (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Saya menerbitkan buku solo yang pertama dengan jumlah terbatas, dan saya jadikan sebagai hadiah bagi keluarga, teman-teman, siswa yang berprestasi di kelas dan saya kirim juga ke sekolah tempat saya mengajar sebelumnya.

Ibu Nina Sulistiati sedang menyerahkan buku antologi   kepada Kepala Sekolah (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Ibu Nina Sulistiati sedang menyerahkan buku antologi   kepada Kepala Sekolah (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Setelah tim literasi menyerahkan buku karya bersama, saya dan Ibu Nina juga menyerahkan buku-buku yang telah kami terbitkan kepada Kepala Sekolah agar bisa dibaca oleh semua warga sekolah supaya lebih bermanfaat.

Wasana Kata

Penyerahan buku karya bersama dari tim literasi dan guru dimaksudkan agar menjadi motivasi bagi siswa dan juga guru yang lain. Diharapkan lebih banyak lagi siswa yang tertarik untuk bergabung di kegiatan literasi sekolah, dan lebih banyak guru yang tertarik untuk menulis.  

Saat ini tim literasi sekolah sedang membuat program menulis puisi kolaborasi setiap seminggu sekali, dan anggotanya mulai berlatih menulis puisi solo. Ada rencana ke depannya, puisi yang sudah kami buat akan diterbitkan menjadi buku antologi puisi.

Harapan kami mudah-mudahan semakin banyak buku yang bisa diterbitkan oleh tim literasi sekolah ataupun guru, karena ada kebanggaan tersendiri bagi siswa ketika membaca buku hasil karya dari guru dan teman-temannya.

Dengan adanya buku hasil karya bersama guru dan siswa, mudah-mudahan bisa meningkatkan minat dan kecintaan semua warga sekolah terhadap membaca. Sehingga bisa mewujudkan sekolah yang literat dan juga mendukung program literasi yang sedang digalakan oleh Pemerintah.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat. Salam Literasi

Cibadak, 4 Januari 2022

Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun