Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tanaman Hias yang Membuat Cemas

18 Februari 2021   11:21 Diperbarui: 18 Februari 2021   12:05 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi kemarin saya membaca sebuah pesan yang dikirim melalui grup whatsapp, bunyi pesannya "berita duka, telah terjadi pencurian bunga Aglonema di rumahku". 

Setelah membaca pesan tersebut saya jadi tersenyum, karena biasanya pesan yang disampaikan di grup tersebut berhubungan dengan kedinasan karena anggotanya merupakan guru mata pelajaran sekabupaten. 

Ada beberapa orang yang menanggapinya dengan bercanda "beli lagi saja bunganya yang banyak", ada juga yang memberi komentar "lain kali bunganya harus difoto jadi apabila mencari bunga yang hilang bisa dilihatkan fotonya" diakhiri dengan emoji tertawa.  

Mengoleksi tanaman hias akhir-akhir ini menjadi trend di mana-mana selama Pandemi-COVID-19, salah satu alasannya adalah untuk mengatasi kejenuhan karena lebih banyak melakukan kegiatan di rumah. Banyak tetangga, saudara dan teman-teman kerja yang tadinya tidak suka dengan bunga akhirnya ikut-ikutan menanam juga.

Bagi masyarakat di desa bila ingin mengoleksi tanaman hias jarang membeli sendiri, tetapi bisa meminta kepada tetangga dan teman yang lain ataupun saling tukar koleksi bunga masing-masing. 

Terkadang di depan rumah lewat sekelompok ibu-ibu yang mengunjungi tetangga yang memiliki banyak tanaman hias, dan pulangnya membawa bunga di tangannya. 

Untuk tanaman keladi banyak yang mencari di kebun, padahal dulu tanaman liar tersebut jarang dilirik tetapi sekarang menjadi menarik minat orang untuk merawatnya. Dulu saya suka membuang keladi liar yang berwarna hijau atau merah yang tiba-tiba tumbuh di pot tanaman lain karena saya anggap sebagai tanaman penggangu, tetapi sekarang saya pindahkan dan dirawat dengan baik.

Sayapun di rumah memiliki sedikit koleksi tanaman hias, dan yang saya tanam bermacam-macam. Antara lain ada Aglonema, suplir, kuping gajah, Begonia, Sansivera, Piuces, bunga dolar dan ada sebagian bunga yang digantung.  

Saya suka dengan tanaman hias sudah sejak dari kecil, karena dahulu ibu rajin menanam dan merawat bunga di rumah dan saya suka membantu menyiramnya. Teras yang ada di rumah sempit, jadi saya membatasi jumlah bunga yang disimpan di sana. 

Sebagian saya simpan di samping rumah, selain ada tanaman hias saya menanam tanaman cabe rawit, kunyit, jahe, kencur, serai, tomat, seledri, sirih, tanaman suji dan pandan. 

Manfaatnya ketika akan masak dan ternyata bumbu dapur habis, ataupun mau membuat kolak dan butuh pandan maka saya bisa mengambil dari samping rumah. Pada saat sakit batuk daun sirih dan daun suji bisa dimanfaatkan untuk obat dengan cara direbus daunnya dan diminum airnya.

Ketika ibu meninggal dan saya memiliki anak, tanaman ini sempat tidak terurus dalam beberapa tahun. Setelah anak mulai besar, saya perbaharui kembali tetapi jumlahnya tidak sebanyak dulu, dan jenis tanamannya sudah diganti sebagian. Jadi ketika saat ini orang lain baru mulai dan sedang semangat mengoleksi tanaman hias, perasaan saya biasa saja dan tidak ada keinginan untuk menambah koleksi bunga karena tidak punya halaman.

Untuk tanaman Aglonema saya memiliki beberapa jenis, tetapi setiap jenis hanya ada satu pot karena sebagian sudah diminta oleh saudara. Ada tiga jenis yang dibawa dari rumah kakak ipar dari Cianjur dua tahun yang lalu, karena pada saat itu beliau mau pindah ke kampung halaman suaminya di Sumatera Selatan.

Bila tahu tanaman Aglonema akan jadi trend seperti sekarang ini mungkin saya akan membawanya lebih banyak pada saat itu. Untuk merawatnya saya hanya menyiramnya dua hari sekali dan seminggu sekali diberi pupuk cair. 

Sering juga saya memanfaatkan air bekas cucian beras untuk menyiram tanaman, airnya didiamkan dulu semalam dan besoknya baru disiramkan. Setiap tiga bulan sekali saya akan membongkar pot tanaman karena tanahnya sudah mulai keras dan berkurang, kemudian ditambah dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk organik yang bisa dibeli di tempat penjual bunga.

Banyak teman-teman di media sosial mengirimkan foto-foto koleksi tanamannya yang bagus-bagus, bahkan ada dua orang teman kuliah di Lampung memiliki koleksi bunga anggrek yang bermacam-macam dan sangat indah ketika berbunga. 

Saya hanya mengaguminya saja, dan tidak ada keinginan untuk menanamnya karena harus telaten. Saya sering memperhatikan seorang teman yang ditugaskan merawat tanaman anggrek di sekolah, banyak perlakuan terhadap anggrek tersebut. 

Menurut saya repot, di rumah ada juga tanaman anggrek yang dibawa dari Cianjur tetapi sampai sekarang belum pernah berbunga karena saya tidak pernah merawatnya secara khusus. Memang kecintaan terhadap sesuatu harus didasarkan pada hobi, dan saya tidak begitu suka merawat bunga anggrek.

Ketika bulan Januari kemarin saya berkunjung ke rumah sepupu di Cianjur, ternyata koleksi tanamannya bertambah banyak termasuk Aglonema. Pada saat mengobrol katanya setiap malam tanamannya yang bagus-bagus akan dibawa masuk ke dalam rumah, karena di kampung tersebut tidak aman sering terjadi pencurian bunga. 

Pada saat itu saya berpikir kok punya bunga jadi merepotkan, tanaman yang begitu banyaknya harus dibawa masuk setiap malam dan akan dikeluarkan lagi pada saat pagi hari. 

Cara ini mungkin yang terbaik dilakukannya, daripada nanti kehilangan bunga yang disayanginya walaupun menurut orang lain merepotkan. Seperti yang dialami oleh teman di grup tadi, karena memiliki perasaan menyesal telah kehilangan koleksi Aglonema kesayangannya, sehingga menginformasikannya di grup supaya orang lain bisa berhati-hati dalam menjaga tanaman hiasnya.

Untunglah di kampung saya termasuk aman, tidak pernah terdengar ada yang kehilangan bunga. Saya selalu membiarkan tanaman di teras karena ada pagarnya tetapi bila malam selalu dikunci dan saya tidak merasa khawatir karena koleksi bunga Aglonema saya sedikit dan tidak memiliki bunga yang mahal harganya. 

Bertanam hias merupakan suatu hobi yang menyenangkan, karena bisa menjadikan betah di rumah dan udara menjadi segar. Banyak cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pencurian, supaya hati kita tidak menjadi cemas karena memiliki tanaman hias.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun