Ketika ibu meninggal dan saya memiliki anak, tanaman ini sempat tidak terurus dalam beberapa tahun. Setelah anak mulai besar, saya perbaharui kembali tetapi jumlahnya tidak sebanyak dulu, dan jenis tanamannya sudah diganti sebagian. Jadi ketika saat ini orang lain baru mulai dan sedang semangat mengoleksi tanaman hias, perasaan saya biasa saja dan tidak ada keinginan untuk menambah koleksi bunga karena tidak punya halaman.
Untuk tanaman Aglonema saya memiliki beberapa jenis, tetapi setiap jenis hanya ada satu pot karena sebagian sudah diminta oleh saudara. Ada tiga jenis yang dibawa dari rumah kakak ipar dari Cianjur dua tahun yang lalu, karena pada saat itu beliau mau pindah ke kampung halaman suaminya di Sumatera Selatan.
Bila tahu tanaman Aglonema akan jadi trend seperti sekarang ini mungkin saya akan membawanya lebih banyak pada saat itu. Untuk merawatnya saya hanya menyiramnya dua hari sekali dan seminggu sekali diberi pupuk cair.Â
Sering juga saya memanfaatkan air bekas cucian beras untuk menyiram tanaman, airnya didiamkan dulu semalam dan besoknya baru disiramkan. Setiap tiga bulan sekali saya akan membongkar pot tanaman karena tanahnya sudah mulai keras dan berkurang, kemudian ditambah dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk organik yang bisa dibeli di tempat penjual bunga.
Banyak teman-teman di media sosial mengirimkan foto-foto koleksi tanamannya yang bagus-bagus, bahkan ada dua orang teman kuliah di Lampung memiliki koleksi bunga anggrek yang bermacam-macam dan sangat indah ketika berbunga.Â
Saya hanya mengaguminya saja, dan tidak ada keinginan untuk menanamnya karena harus telaten. Saya sering memperhatikan seorang teman yang ditugaskan merawat tanaman anggrek di sekolah, banyak perlakuan terhadap anggrek tersebut.Â
Menurut saya repot, di rumah ada juga tanaman anggrek yang dibawa dari Cianjur tetapi sampai sekarang belum pernah berbunga karena saya tidak pernah merawatnya secara khusus. Memang kecintaan terhadap sesuatu harus didasarkan pada hobi, dan saya tidak begitu suka merawat bunga anggrek.
Ketika bulan Januari kemarin saya berkunjung ke rumah sepupu di Cianjur, ternyata koleksi tanamannya bertambah banyak termasuk Aglonema. Pada saat mengobrol katanya setiap malam tanamannya yang bagus-bagus akan dibawa masuk ke dalam rumah, karena di kampung tersebut tidak aman sering terjadi pencurian bunga.Â
Pada saat itu saya berpikir kok punya bunga jadi merepotkan, tanaman yang begitu banyaknya harus dibawa masuk setiap malam dan akan dikeluarkan lagi pada saat pagi hari.Â
Cara ini mungkin yang terbaik dilakukannya, daripada nanti kehilangan bunga yang disayanginya walaupun menurut orang lain merepotkan. Seperti yang dialami oleh teman di grup tadi, karena memiliki perasaan menyesal telah kehilangan koleksi Aglonema kesayangannya, sehingga menginformasikannya di grup supaya orang lain bisa berhati-hati dalam menjaga tanaman hiasnya.
Untunglah di kampung saya termasuk aman, tidak pernah terdengar ada yang kehilangan bunga. Saya selalu membiarkan tanaman di teras karena ada pagarnya tetapi bila malam selalu dikunci dan saya tidak merasa khawatir karena koleksi bunga Aglonema saya sedikit dan tidak memiliki bunga yang mahal harganya.Â