Sebelum adanya Pandemi COVID-19, setiap perayaan tahun baru di sekitar bundaran dan parkiran mall selalu ramai. Menjelang magrib arus jalan yang menuju puncak sudah ditutup, begitupun jalan yang menuju  ke arah mall juga sudah di tutup dengan pembatas oleh polisi sehingga kendaraan tidak bisa melewati jalan tersebut. Dari depan rumah, kami bisa menyaksikan bapak- bapak polisi yang sedang berjaga ataupun orang-orang yang lalu lalang menuju ke parkiran mall untuk merayakan tahun baru.
Setiap  malam tahun baru di Cianjur, ramai orang yang datang dan berkumpul di sekitar bundaran ataupun parkiran mall karena banyak acara yang diselenggarakan di tempat tersebut. Saya dan keluarga lebih memilih berkumpul bersama di teras rumah sambil membakar jagung karena suara kembang api, ataupun suara orang yang bersorak sambil meniup  terompet akan terdengar  ke rumah tepat pada pukul 12.00 malam. Bila ingin melihat kembang api, kami bisa melihatnya dengan jelas di belakang rumah.
Beberapa bulan setelah tahun baru 2016, rumah dan warung tersebut diratakan dengan tanah, digunakan untuk pelebaran jalan di sekitar bundaran dan juga pembangunan mesjid. Bekas rumah mertua sekarang dijadikan halaman parkir mesjid Al Kubro.
Pada saat main ke Cianjur, sebelum ke rumah kakak maka kami  akan mampir dulu ke tempat jualan tersebut. Sambil duduk di depan warung, kami bisa memandang dengan leluasa ke arah bundaran ataupun ke arah mesjid yang letaknya di seberang jalan. Walaupun rumah tersebut sudah tidak ada bekasnya sama sekali, tetapi bentuk rumah dan segala kenangannya masih bisa kami ingat dengan baik.
Pernah saudara dari Sumedang ataupun dari Sukabumi ketika bertemu dengan kami mengatakan dalam bahasa sunda "meni waas" bila lewat di sekitar bundaran tersebut. Begitupun bagi kami, bila melewati bundaran tersebut ada perasaan sedih karena akan membangkitkan ingatan tentang rumah yang pernah kami tinggali dulu. Semoga kenangan ini akan tetap terpatri di dalam hati kami, dan akan selalu menjadi kenangan indah yang tidak akan dilupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H