Mohon tunggu...
TATIA NUR FAUZIYAH
TATIA NUR FAUZIYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Dari kecil saya suka sekali menulis tangan, maka dari itu tulisan tangan saya bisa dibilang rapi, dan saya juga suka menulis apa yang terjadi dihari ini dibuku dairy harian saya. Dan dewasa ini saya suka menulis artikel-artikel yang sedang terjadi saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wawasan Nusantara

25 November 2023   15:29 Diperbarui: 25 November 2023   15:31 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya Indonesia Diambil Negara Lain?

Indonesia memiliki keberagaman suku, budaya, agama, dan kekayaan alam yang melimpah. Kita sebagai masyarakat negara Indonesia patut mensyukuri dan wajib menjaga keberagaman tersebut. Wawasan Nusantara adalah cara menghargai dan bersikap bangsa Indonesia dilingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara umum, Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, dan perbuatan, baik bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan nusantara itu pada dasarnya berkaitan dengan cara pandang tentang hakikat sebuah Negara yang memiliki kedaulatan atas wilayahnya. Fokus pembicaraan pada unsur kekuasaan dan wilayah disebut "geopolitik'.

Dan kalian semua sudah pasti tau kasus wawasan nusantara di Indonesia yaitu kasus sengketa budaya Indonesia dan Malaysia. Sengketa ini sudah berlangsung sejak lama (tahun 1960) dan masih diperdebatkan hingga sekarang. Kasus ini yaitu perebutan budaya antara Indonesia dan Malaysia, contohnya seperti 'Malaysia mencuri budaya Indonesia'. Salah seorang pelajar Indonesia di Monash University Malaysia mengatakan "Di Malaysia ketika saya membawa teman -- teman saya ke museum, ini adalah batik Jogja, batik Solo. Ini bukanlah berasal dari Negara Anda (Malaysia). Ia menjelaskan kepada teman -- temannya bahwa semua itu berasal dari negaranya sendiri yaitu Indonesia bukan milik Negara Malaysia. Masalah kepemilikan budaya sudah menjelaskan hubungan kedua negara tersebut. Pada tahun 2007 iklan dewan pariwisata Malaysia yang menampilkan Tari Bali memicu ancaman dari Indonesia, bahkan Indonesia mau membawa ke pengadilan atas pelanggaran hak cipta. Malaysia pun meminta maaf dan masalah hak cipta pun tidak berlanjut. Pada akhir 2012 muncul permasalahan soal Tari Tor -- Tor dan Musik Gordansabilan. Sementara 2008 ada kontroversi klaim Malaysia yang menyatakan batik adalah milik mereka. Faris Noor, Analis Politik Universitas Nangyang Tech, Malaysia, "Memang Batik berasal dari Jawa, tapi menurut sejarahnya batik kemudian menyebar ke seluruh Asia Tenggara. Seluruh Asia Tenggara mengambil batik Indonesia karena kami menghargai batik Indonesia. Ini kontribusi Jawa kepada dunia. Jadi ini bukan kasus pencurian. Jika ada, itu adalah pengakuan cerdas budaya orang Jawa." 

Perselisihan mencakup siapa pemilik budaya telah memperlebar kesenjangan antara kedua negara yang dianggap sebagai pilar ASEAN. Pertentangan ini mempengaruhi ASEAN yang ingin maju sebagai kawasan yang progresif. Masalah kepemilikan budaya merupakan bukti dari identitas kuat yang dibangun negara -- negara ASEAN terhadap warga negaranya. 

Selain budaya Indonesia yang diakui oleh Negara Malaysia, Sipadan dan Ligitan adalah dua pulau kecil yang menjadi pertarungan antara Malaysia dan Indonesia. Penyelesaiannya melalui Mahkamah Internasional pada tahun 2002 menetapkan bahwa kedua pulau tersebut menjadi bagian dari Malaysia. Sipadan dan Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia, menjadi bukti lemahnya bangsa Indonesia memahami konsep Wawasan Nusantara. Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin hari semakin berat, maka penerapan dan pemahaman konsep wawasan nusantara sebagai landasan visional mutlak perlu ditanamkan kembali dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.

Dan bagaimana caranya kita agar kasus-kasus seperti diatas tidak terjadi lagi? Wawasan Nusantara adalah konsep yang berasal dari Indonesia yang menekankan pada pemahaman dan pengelolaan wilayah kepulauan secara komprehensif. Ini melibatkan kesatuan antara manusia dan alam, serta hubungan antara negara dan masyarakat. Untuk memahami konsep ini, Anda dapat mengeksplorasi nilai-nilai seperti keberagaman, kesatuan, dan perkemahan dalam konteks sejarah, budaya, serta geopolitik wilayah Nusantara. Kajian mendalam terhadap filsafat, sejarah, dan geopolitik Indonesia dapat membantu mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang konsep ini.

Upaya yang dapat di lakukan yaitu:

1. Konsultasi : Konsultasi merupakan salah satu cara untuk mengatasi persengketaan melalui proses kesukarelaan dengan pihak yang bersengketa

2. Negosiasi : Negosiasi adalah sarana bagi pihak-pihak yang bersengketa untuk mendiksusikan penyelesaiannya tanpa keterlibatan pihak ketiga

3. Mediasi : Mediasi adalah cara yang digunakan oleh Indonesia dan Malaysia untuk mengatasi persengketaan mereka

4. Konsiliasi : Konsiliasi merupakan salah satu cara untuk mengatasi persengketaan melalui proses kesukarelaan dengan pihak yang bersengketa.

5. Arbitrase : Arbitrase adalah lembaga penyelesaian atau perbedaan pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun