Mohon tunggu...
Tathia Ramadhani
Tathia Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Satya Terra Bhinneka - Informatika

Astrophile-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desa Paya Bakung Berhasil Mengatasi Kemiskinan, Menjadi Peluang Mencapai SDGs Point 1: Tanpa Kemiskinan

18 Juli 2024   17:42 Diperbarui: 18 Juli 2024   17:48 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Universitas pada saat melakukan wawancara dengan kepala dusun IV desa Paya Bakung. 

 Kemiskinan menjadi salah satu isu penting dan kompleks dalam konteks sosial Indonesia. Kemiskinan bukan hanya sekadar masalah ekonomi, tetapi masalah sosial yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat. Masalah ini juga dapat memberi dampak pada aspek sosial hingga politik. Kondisi sosial di sekitar lingkungan yang mengalami kemiskinan dapat memperburuk kualitas hidup masyarakat. Selain itu, masyarakat yang hidup dalam kondisi kemiskinan cenderung menjadi kelompok rentan dan mudah dimanipulasi oleh kelompok kelompok yang memiliki kepentingan politik tertentu. Sejak lama, Indonesia telah memperjuangkan perang melawan kemiskinan sebagai musuh yang tak pernah kalah.

Seperti pemaparan yang diungkapkan oleh Pak Ramadhan sebagai Kepala Dusun IV Desa Paya Bakung, menyatakan bahwa kemiskinan sebagai suatu keadaan kekurangan harta atau benda berharga yang diderita oleh seseorang atau sekelompok orang. Akibat dari kekurangan harta atau benda tersebut maka seseorang atau sekelompok orang itu merasa kurang mampu membiayai kebutuhan-kebutuhan hidupnya sebagaimana layaknya. Kekurangmampu-an tersebut mungkin hanya pada tingkat kebutuhan kebutuhan budaya, atau pada tingkat pemenuhan kebutuhan kebutuhan sosial (pendidikan, berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama) atau pada tingkat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang mendasar.

"Pemerintah sudah turut andil dalam mengentas kemiskinan didaerah ini, sudah hampir 85% masyarakat didaerah ini hidup berkecukupan. Tetapi, 15% dari data seluruh warga membuktikan bahwa masih terdapat warga yang tidak terpenuhi kebutuhan primer nya karena tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Hal ini dikarenakan banyak warga yang memasukkan data yang tidak sesuai dengan keadaan mereka. Ada yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil tetapi ikut mengirimkan data mereka agar mendapatkan bantuan baik itu tunai atau non tunai dari pemerintah melalui surat keterangan miskin yang mereka ajukan. Maka dari itu, perlu adanya kesadaran dari masyarakat agar bantuan yang diberikan oleh pemerintah dapat diberikan kepada mereka yang memang benar membutuhkan bantuan dan sesuai dengan keaadan yang terjadi di hidup mereka." ujar pak Ramadhan pada saat kami melakukan wawancara terkait poin 1 SDGs Tanpa Kemiskinan.

Mahasiswa Universitas pada saat melakukan wawancara dengan kepala dusun IV desa Paya Bakung. 
Mahasiswa Universitas pada saat melakukan wawancara dengan kepala dusun IV desa Paya Bakung. 

Uniknya, pada kesempatan kali ini Pak Ramadhan sebagai Kepala Dusun tersebut juga menyebutkan bahwa ternyata di desa ini telah terbebas dari Narkoba. Dan beliau juga mengatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah tidak hanya berupa uang, tetapi pemerintah juga membantu masyarakat setempat dengan memberikan benih gratis kepada para petani.

Akhir kata, dapat kami simpulkan bahwa Desa Paya Bakung khususnya di Dusun IV dapat memenuhi poin pertama yaitu "Tanpa Kemiskinan", hanya saja masih diperlukan kesadaran lebih untuk para warga setempat agar tujuan tersebut benar-benar dapat dipenuhi dan tepat sasaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun