Mohon tunggu...
Arini Tathagati
Arini Tathagati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

An employee of training & consulting company, a hard-worker and traveller.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jangan Takut Liburan Lokal

9 Januari 2013   16:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:20 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini dibuat setelah memantau kultwit @mrshananto di akhir Desember 2012 dengan hashtag #LiburanLokal, yang membuat saya tergelitik dan ingin mencurahkan isi hati sebagai bentuk dukungan pada gerakan Liburan Lokal. Tidak ada yang salah dengan cita-cita untuk berlibur ke luar negeri. Namun terkadang kita terkendala banyak hal untuk bisa mewujudkannya : terkendala jadwal, terkendala pekerjaan yang menumpuk, dan yang paling menyebalkan mungkin adalah terkendala biaya.  Muncul pertanyaan, apakah yang namanya berlibur itu harus ke luar negeri? Kadang-kadang muncul berbagai dalih dan alasan : "keluar negeri lebih murah daripada di dalam negeri", "fasilitas wisata di luar negeri lebih baik", dlsb dlsb. Apa betul demikian? Mungkin dalih dan alasan itu benar, tapi coba kita analisa lebih lanjut. Kenapa paket tour keluar negeri bisa lebih murah daripada di dalam negeri? Ternyata setelah kita lihat-lihat lagi, kita ke luar negeri biasanya mencari tiket promo, menginap di hotel bintang 2 atau 3, terus ke mana-mana naik angkutan umum. Kalau hal itu diterapkan di dalam negeri, sebenarnya liburan lokal kita juga bisa hemat. Saya mulai mempelajari traveling hemat di dalam negeri ketika saya sering berdinas keluar kota. Karena project yang saya tangani memiliki anggaran akomodasi yangpas-pasan, saya harus pintar-pintar mencari hotel bintang 2 atau 3 untuk akomodasi. Dari sini saya belajar bahwa banyak hotel-hotel murah dengan layanan yang baik. serta sebaliknya, tinggal di hotel mahal tidak menjamin kenyamanan saat bepergian. Sebagai contoh, ketika Anda memilih menginap di hotel resort yang terletak di jalan menuju Kaliurang, padahal tujuan Anda ke Yogyakarta adalah pergi belanja ke Malioboro, Anda harus mengeluarkan ongkos lebih untuk pergi ke Malioboro. Kalau saya, saya akan memilih di hotel budget yang bersih, nyaman dan aman yang terletak di dekat Malioboro. Sudah hemat harga hotel, hemat ongkos pula. [caption id="attachment_219406" align="aligncenter" width="300" caption="Bukan di Pantai Malibu, tapi di Bukit Malimbu, Lombok"][/caption] Demikian juga dengan transportasi di tempat wisata, saya berkesempatan mempelajari ada transport umum apa saja, murah atau tidak, nyaman atau tidak, dan praktis atau tidak. Beberapa kota di Indonesia memang belum memiliki transportasi umum yang memadai, sehingga seringkali kita harus menyewa kendaraan. Tapi bagi kota-kota di Indonesia dengan fasilitas transportasi umum yang memadai, walaupun mungkin kita harus sering naik taksi atau becak , namun jika dihitung-hitung bisa jauh lebih murah daripada sewa mobil seharian. Setelah mempelajari akomodasi dan transportasi hemat di destinasi wisata, saya belajar merencanakan perjalanan liburan lokal atas biaya sendiri, dan hasilnya biaya yang saya keluarkan lebih hemat daripada paket tour, dengan standar kenyamanan dan keamanan yang layak, dan fleksibilitas waktu yang lebih baik. Tentang tiket pesawat, karena berbagai pertimbangan (kemudahan, kenyamanan, ketepatan waktu), saya tidak memprioritaskan low cost airline. Memang betul, tiket murah dari low cost airline memungkinkan kita pergi ke mana-mana dengan biaya sangat hemat. Tapi ketika naik pesawat, saya butuh kenyamanan : ruang tunggu yang nyaman, kabin pesawat dengan jarak tempat duduk agak longgar (secara kaki saya panjang), dan kelakuan penumpang lain yang tidak annoying. Oleh karena itu, airline favorit saya adalah airline plat merah yang warna catnya biru, dengan harga tiket yang tidak murah. Supaya bisa mendapatkan tiket airline favorit saya dengan harga yang ekonomis, ada beberapa trik yang saya lakukan untuk mendapat tiket murah airline tersebut : cari jam aneh untuk terbang, pesan jauh-jauh hari, atau manfaatkan poin program loyalti. Namun demikian, tidak ada yang salah dengan low cost airline, hanya kita perlu sadar bahwa ketika kita memilih low cost airline, berarti kita sudah bersedia dan siap menerima sepaket konsekuensinya. Pada kenyataannya, beberapa destinasi #LiburanLokal favorit saya tidak dilayani oleh airline favorit saya, seperti Belitung dan Raja Ampat, sehingga saya pun harus menggunakan airline lainnya [caption id="attachment_219404" align="aligncenter" width="300" caption="Bukan di Cina, tapi di Sam Poo Kong, Semarang"]

13577906681155683590
13577906681155683590
[/caption] . Gara-gara project yang saya tangani diselenggarakan di seluruh antero Nusantara, saya berkesempatan melihat banyak kota, baik di Pulau Jawa maupun di luar Jawa. Ternyata kata orang-orang memang betul, Indonesia memiliki kekayaan pariwisata yang sangat beragam. Dari perjalanan-perjalanan itu, menurut saya kalau kita berniat melakukan liburan lokal, gak susah kok! Di era informasi seperti sekarang ini, info liburan lokal sangat banyak, tinggal tanya mbah Google, langsung keluar berbagai info tempat wisata, akomodasi, dan transportasi. Malas buka mbah Google? Di toko buku sudah banyak buku-buku panduan wisata dalam negeri hasil karya anak bangsa. [caption id="" align="alignnone" width="320" caption="Bukan di Eropa, tapi di Stasiun Tanjung Priok"]
[/caption] Oh ya, sebelum lupa. Yang namanya liburan lokal tidak berarti kita harus pergi keluar kota dan menginap. Lihat dulu di sekeliling rumah kita, jangan-jangan ada obyek yang menarik yang perlu disambangi. Misalnya bagi kita yang tinggal di Jakarta, sempatkan diri untuk mengunjungi Museum Nasional dengan gedung barunya. Atau yang tadinya berencana mau ke Malioboro tapi kehabisan tiket, tengok dulu Petak Sembilan dan Pasar Asemka, bisa jadi Anda menemukan hal menarik yang tidak akan Anda temukan di Malioboro. Jangan sampai orang-orang dari luar kota lebih mengenal kota Anda dibandingkan Anda sendiri! [caption id="attachment_219412" align="aligncenter" width="300" caption="Bukan di Smithsonian, tapi di Museum Geologi Bandung"]
1357791112960234394
1357791112960234394
[/caption] So, apa saja benefit dari liburan lokal? Bagi pelaku liburan, tentunya mendapatkan pengetahuan baru, pengalaman baru, dan (mungkin) teman-teman baru. Di sisi lain, peningkatan liburan lokal juga merupakan kesempatan untuk memajukan perekonomian bangsa dari industri pariwisata. Akan terjadi peningkatan pendapatan perusahaan transportasi domestik (mulai dari PT KAI, perusahaan penerbangan), akomodasi (terutama penginapan dan jaringan hotel domestik), rumah makan, tempat wisata, dan lain sebagainya. Jangan lupakan juga pendapatan para penduduk setempat, mulai dari mereka yang berusaha di kaki lima hingga para pegawai hotel bintang lima. Jadi, dengan meningkatnya liburan lokal, kita untung bangsa untung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun