BUNG HATTA MEMBACAÂ
tiada hari tanpa membaca
begitu Bung Hatta senantiasa
membaca bersama keluarga
bahkan hari libur juga hari rayaÂ
Bung Hatta pecinta buku
terhimpun lebih delapan ribu
teman setia setiap waktu
Boven Digoel hingga Honolulu
setiap buku yang dibaca
tidak begitu saja diterima
tapi ditimbang dengan bijaksana
sesuai kepribadian bangsa
warga Indonesia umat agamis
salah bila ideologi komunis
terkenal penduduknya harmonis
keliru jika faham kapitalis
begitulah Bung Hatta membaca
buku bukan sekadar kata-kata
tetapi juga menuntun semua
membangun karakter bangsa
sebagai seorang yang literat
buku berbagai ilmu dibaca tamat
dari sejarah hingga filsafat
ekonomi bagai santapan lezat
terbiasa membaca sejak muda
dan menulis pun begitu pula
menggagas merdeka dari Belanda
dengan Perhimpunan IndonesiaÂ
perjuangan menempuh jalan sulit
sidang berkali dan berbelit
perlawanan kiri kanan menghimpit
Bung Hatta tidak berdada sempit
buku meluaskan wawasannya
membaca memperkuat argumennya
bicara-menulis bernas isinya
segan hormat Belanda padanya
saat Indonesia diproklamasikan
bersama Soekarno di Pegangsaan
tidak akan dunia melupakan
perannya untuk kemerdekaanÂ
buku adalah identitasnya
kemaslahatan bangsa tujuannya
bermanfaat sebesarnya niatnya
hidup sederhana teladannya
dari membaca terbentuk watak
budi mulia di depan terletak
ucapan-perbuatan tak berjarak
dikenang orang tinggi berakhlakÂ
Bung Hatta menikah usai merdeka
dengan maskawin bukan logam mulia
melainkan buku yang ditulisnya
Alam Pikiran Yunani judulnya
Indonesia rindu pemimpin pintar
seperti Bung Hatta yang terpelajar
berpendidikan dan seorang pengajar
mencerdaskan bangsa yang dikejar
andai pemimpin seperti Bung Hatta
suka membaca pandai menulis juga
tentu wawasan luas dan beretika
tepat janji tegas jujur sederhana
Bandung, 26-27 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H