Sepengetahuan saya pak Hasan orang Sunda. Namun, kalau berbicara bahasa Sunda sejauh yang kami dengar bukan bahasa tingkat halus. Nah, bagi yang belum mengenal beliau mungkin akan dirasa kasar. Padahal beliau orang yang baik hati. Selain itu, suka bercanda.Â
    "Nu bener maneh atuh nulis teh, busur 25 derajat, lain bujur!" ucapnya mengomentari tugas teman saya. Artinya, "Yang benar kamu kalau menulis, bukan bujur tapi busur 25 derajat!". Kami yang mengerti bahasa Sunda senyam-senyum saja. Bujur itu bagian badan untuk duduk, dalam bahasa Sunda.
    Keempat, pak Amar. Guru mapel Geografi yang ramah dan bijaksana.Â
    Beliau yang menitahkan kami membuat peta timbul dari bubur kertas koran. Teknik pembuatannya beliau sampaikan dengan jelas dan rinci.
    Maka setiap kelompok dari kami bekerja sama membuatnya. Bubur kertas ditata membentuk pulau-pulau peta Indonesia. Dicat aneka warna seperti halnya gambar di peta. Untuk kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, ditandai dengan lampu yang menyala. Peta timbul itu dengan bangga kami gantung di kelas.Â
    Sayangnya, pak Amar sakit dan meninggal begitu tugas kami selesai.
    Selamat Hari Guru, terima kasih tak terhingga dan tak terhitung jumlahnya atas pengabdian Bapak Ibu guru untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.***
Bogor, 25 November 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H