berpelukan dengan senja saat ini. udara semakin hangat
dan wabah masih mengancam diam-diam. namun, orang-orang
tidak kehilangan kegembiraan di sini. maka malam
tak hanya bersolek dengan bintang-bintang
sepeda bertabur cahaya lampu warna-warni:
kereta cinderela  dan dora emon tak henti-hentinya
mengajak berkeliling di luar lapangan. para remaja memainkan
skateboard di bawah lampu sorot yang benderang. berpasang
muda-mudi bercengkerama penuh cinta seperti adam hawa
yang bertemu setelah terusir dari surga. lihat, anak-anak tertawa:
melonjak gembira menangkap baling-baling cahaya. bagi mereka,
dunia semata hanya taman bermain saja
lupa pada waktu yang mendesir lewat,
dengan cepat. lupa pada tragedi yang terjadi dari hari ke hari
di negeri ini
padamu aku tak akan pernah mengucapkan
selamat tinggal. kita akan tetap saling merindu. selalu ada
kepingan kisah yang kelewat indah untuk ditinggalkan,
untuk tetap berdiam dalam ingatan
Semarang, 3 Januari 2022
Puisi sebelumnya Lawang Sewu, Satu Episode.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H