"Saya telah terhubung dengan Kaisar, dan segera Kaisar meminta pertolongan Wu Liang Chi yang amat mahir soal lorong waktu dan semacam itu. Tak lama lagi, kita akan bisa kembali. Kira-kira selama menebang lima pohon bambu. Oh, oh, oh, terima kasih Paduka Yang Mulia Kaisar Chow Wen Chang!" seru Yui Li Gan dengan riang.
"Kedengarannya berita yang menyenangkan," Tek Nau Lang merasa senang.
"Aku percaya apa yang kamu katakan, Yui Li Gan. Omong-omong bagaimana terawangmu soal tulisan di dinding seberang jalan itu?" goda Tan Chen Buk.
Yui Li Gan menerima tantangan Tan Chen Buk. Ia segera bersedekap, kedua mata dipejamkan, lalu terdiam bagai pertapa.
"Saya tahu kalian membicarakan tulisan di dinding itu tadi, aku mendengar percakapan dengan jelas. Itu yang telah terjadi. Yang akan terjadi adalah tiga hari dari sekarang tulisan itu akan hilang. Maksudku, akan ada orang yang menghap...." Yui Li Gan belum selesai bicara.
"Menghapus katamu, Yui Li Gan? Wah, itu seperti orang sedang bicara lalu mulutnya ditutup serat-serat pohon Pho Csia, tidak boleh bicara?" Cou En Lei tercengang.
"Meskipun begitu, orang-orang akan mengingat kata-kata itu. Sekalipun dindingnya dihancurkan jadi butiran-butiran debu. Karena kata-kata itu tertulis dalam isi kepala orang-orang. Bisakah kamu menghapus ingatan di kepala orang-orang, kawanku Cou En Lei?" tanya Yui Li Gan.
Belum sempat Cou En Lei menjawab, terbitlah cahaya terang benderang. Cahaya itu dari lorong waktu, menarik mereka seperti magnet menghisap benda-benda dari besi sekarang. Mereka meluruh untuk selanjutnya menghilang! ***
Bogor, 10 September 2021
Catatan: Â
Peneliti folklor Betty Wang menuturkan bahwa Kaisar Chow Wen Whang dari dinasti Chow, juga Kaisar Yui dari dinasti Hsia, mempunyai staf khusus untuk mengumpulkan nyanyian rakyat di warung-warung teh di kerajaannya. Kaisar mengetahui pendapat rakyat terhadap kebijaksanaan pemerintahannya dari isi nyanyian itu. Namun, tradisi kaisar yang bijaksana dari Tiongkok Kuno ini tidak dilanjutkan oleh kaisar-kaisar selanjutnya sehingga timbul revolusi tahun 1911 yang mengubah kerajaan menjadi republik (Danandjaya, 2002:19).