Mohon tunggu...
Tateng Gunadi
Tateng Gunadi Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pecinta buku, suka menulis, dan senang fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lagu Pengantar Tidur

17 Maret 2021   15:11 Diperbarui: 28 September 2021   22:09 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LAGU PENGANTAR TIDUR

seperti biasanya kututup biografi hari ini
dengan memejamkan mata, berharap esok pagi
seribu malaikat diam-diam kembali bekerja
menyusun catatan sesudah Adam terusir dari surga

apakah yang dikatakannya kepada Hawa
ketika mereka berjumpa? selalu yang kutahu
bulan bermain mata dengan gelap malam
dan kusimpan segala angan di gudang mimpi

musik yang mengalun, dan lampu tidur
telah lama kumatikan. kerap ingin
kuhentikan detak jam sebagai istirah panjang
seperti Chairil membuang duka-dukanya menjadi sajak

Bandung, 1996

Catatan: Puisi ini pernah dimuat harian Bandung Pos, Rabu 19 Maret 1997.

Puisi lainnya, "Pepohonan dan Dedaunan" pada tautan https://www.kompasiana.com/tatenggunadi4377/604999ead541df69fe1f73f4/pepohonan-dan-dedaunan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun